Hayao Miyazaki, Pendiri Studio Ghibli yang Anti dengan AI
Seiring dengan ramainya pembahasan tersebut, sikap Hayao Miyazaki pendiri Studio Ghibli terhadap AI diungkit kembali.
Dalam tayangan video unggahan kanal YouTube Manhattan Project for a Nuclear-Free World pada 16 November 2016 silam, ia menyampaikan pendapat yang cukup keras terkait hasil karya seni memakai AI.
Kala itu, Miyazaki bersama seorang petinggi Studio Ghibli menyaksikan buah karya Nobuo Kawakami, Charman DWANGO Co., Ltd., salah satu perusahaan media dan telekomunikasi di Jepang.
Kawakami mempresentasikan sejumlah gerakan yang dibuat oleh model AI. “Dia (model AI) bergerak dengan memakai kepalanya,” ujar Kawakami. “Makhluk ini tidak memiliki rasa sakit, dan tidak dikonsep untuk melindungi kepalanya. Dia memakai kepalanya seperti kaki.”
Model AI itu bisa memberikan kita gerakan yang menyeramkan yang tidak bisa dipikirkan oleh manusia, sehingga diklaim dapat menjadi komponen yang cocok untuk animasi atau permainan bertema zombie.

Namun Miyazaki tak berpikir demikian, ia menilai minimnya sentuhan manusia dalam karya tersebut malah menjadi nilai minus.
Ia lantas menceritakan pengalamannya yang memiliki teman disabilitas. Untuk melakukan tos saja, temannya kesulitan mengangkat tangan karena lengannya kaku.
"Kalau memikirkan kondisinya, rasanya saya sulit untuk melihat dan menikmati ini (model AI yang dibuat),” ungkap Miyazaki.
Baca Juga: Cara Instan Berbagi Foto Lebaran Tanpa Menghabiskan Paket Data Internet
Miyazaki lantas mengaku jijik melihat hasil karya dengan AI. Ia mengaku tak akan memakai teknologi tersebut dalam karyanya.