Kapan Waktu Terbaik Jalan Kaki? Ini Kata Ahli Gizi

Riki Chandra Suara.Com
Kamis, 27 Maret 2025 | 17:58 WIB
Kapan Waktu Terbaik Jalan Kaki? Ini Kata Ahli Gizi
Ilustrasi jalan kaki. [Dok. Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berjalan kaki adalah cara sederhana untuk tetap aktif dan menghindari gaya hidup sedentari atau gaya hidup yang tidak banyak bergerak melakukan aktivitas fisik.

Banyak orang memilih jalan kaki di pagi hari untuk mencapai target langkah harian. Namun, menurut ahli gizi klinis, Riddhi Patel, jalan kaki setelah makan lebih efektif dibandingkan hanya berjalan di pagi hari.

Dilansir dari Antara, Kamis (27/3/2025), Riddhi Patel menyarankan jalan kaki 10 menit setelah makan, baik setelah sarapan, makan siang, maupun makan malam.

Kebiasaan ini diklaim memberikan manfaat kesehatan yang lebih besar dibandingkan satu kali jalan kaki panjang di pagi hari.

"Berjalan kaki setelah makan tidak hanya membantu pencernaan tetapi juga menurunkan kadar gula darah. Jika Anda penderita diabetes, ini adalah kebiasaan yang sebaiknya diterapkan dalam kehidupan sehari-hari," katanya.

Membagi total 10.000 langkah sehari dengan berjalan kaki setelah setiap makan memberikan manfaat ganda. Selain membantu mencapai target langkah harian, metode ini juga berperan dalam menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, cobalah membiasakan jalan kaki setelah makan setidaknya satu kali dalam sehari. Aktivitas ini tidak hanya membuat tubuh tetap aktif tetapi juga mudah dilakukan dalam jangka panjang.

Bantu Kuatkan Otot dan Jaga Kesehatan Otak

Jalan kaki setiap pagi tidak hanya bermanfaat untuk menguatkan otot, tetapi juga baik bagi kesehatan otak, menurut dokter spesialis kedokteran olahraga.

Kebiasaan ini dapat membantu menjaga kebugaran tubuh serta mengurangi risiko gangguan kognitif di usia lanjut.

"Berjalan kaki dapat menguatkan otot karena otot-otot kita berkontraksi, sehingga meningkatkan kekuatannya," ujar dokter Antonius Andi Kurniawan.

Menurutnya, orang yang memiliki otot tubuh kuat cenderung lebih terlindungi dari penurunan massa otot seiring bertambahnya usia.

Selain itu, jika otot sering terlatih, kepadatan tulang juga akan meningkat, yang berkontribusi pada pencegahan osteoporosis.

Tak hanya berdampak pada otot dan tulang, jalan kaki pagi hari juga memiliki manfaat bagi kesehatan otak.

Aktivitas ini dapat merangsang pelepasan hormon seperti endorfin dan serotonin, yang berperan dalam meningkatkan suasana hati serta mencegah kepikunan.

Untuk mendapatkan manfaat optimal, dokter Andi menyarankan agar seseorang berjalan kaki sekitar 10 ribu langkah setiap hari. Alternatif lain adalah dengan melakukan jalan cepat, joging, atau berlari selama 30 menit setiap hari atau minimal lima kali dalam seminggu.

"Jika seseorang berolahraga selama 30 menit sehari, itu biasanya setara dengan 3.000 hingga 4.500 langkah. Namun, jika sisanya hanya duduk di kantor, total langkah yang didapat sekitar 6.000 hingga 7.000 langkah," jelasnya.

Bagi mereka yang ingin mulai jalan kaki pagi hari, disarankan untuk melakukan pemanasan dan peregangan terlebih dahulu. Setelah berolahraga, pendinginan juga penting dilakukan untuk menghindari cedera.

Selain itu, penggunaan sepatu olahraga yang nyaman, pakaian yang sesuai, serta perlengkapan seperti topi dan air minum sangat dianjurkan agar aktivitas berjalan kaki lebih nyaman dan bermanfaat bagi tubuh.

Kesehatan Tulang dan Sendi Sejak Dini

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi mengatakan, jalan kaki rutin dapat memberikan manfaat besar bagi pertumbuhan tulang pada anak-anak hingga mengurangi risiko gangguan sendi pada usia lanjut.

Aktivitas ini membantu meningkatkan kekuatan otot dan menjaga kesehatan persendian. "Saat berjalan kaki, terjadi gerakan otot dan sendi yang memberikan tekanan pada tulang. Tekanan ini merangsang pembentukan tulang, terutama pada masa pertumbuhan. Selain itu, gerakan otot dan sendi juga membantu peregangan yang dapat mengurangi risiko gangguan sendi," ujar Adib.

Adib menjelaskan bahwa jalan kaki rutin dapat merangsang lempeng pertumbuhan anak, yang berkontribusi pada peningkatan tinggi badan. Sementara bagi lansia, kebiasaan ini dapat mencegah pengapuran sendi, yang sering terjadi seiring bertambahnya usia.

Selain itu, berjalan kaki juga meningkatkan asupan oksigen dalam tubuh, sehingga memberikan efek segar dan

Berjalan kaki setidaknya 15 menit sehari dapat memberikan manfaat signifikan bagi pasien dengan penyakit metabolik seperti diabetes, karena dapat membantu mengontrol kadar gula darah. Aktivitas ini juga efektif bagi mereka yang sedang menjalani program diet, karena mampu membakar ribuan kalori.

Dengan melakukan jalan kaki rutin, seseorang dapat membakar sekitar 2.000-3.000 kalori untuk setiap 1.000 langkah. Waktu terbaik untuk berjalan kaki di luar ruangan adalah antara pukul 08.00 hingga 10.00 pagi, karena paparan sinar matahari saat itu membantu tubuh menyerap vitamin D dengan optimal.

Tips Jalan Kaki yang Aman dan Efektif

Adib menyarankan agar aktivitas jalan kaki rutin dilakukan secara bertahap tanpa harus menargetkan jarak yang terlalu jauh. Cukup berjalan kaki di pagi dan sore hari sesuai dengan kemampuan tubuh.

"Mulailah dengan berjalan kaki minimal 15 menit di sela pekerjaan. Tidak perlu langsung menempuh ribuan kilometer, tapi lakukan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh," jelasnya.

Bagi mereka yang memiliki kondisi khusus pada kaki, seperti flat foot, panjang kaki yang berbeda, atau kelainan struktur kaki berbentuk O atau X, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum rutin berjalan kaki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI