Suara.com - Andre Rosiade menuai kritik tajam terkait unggahan pemain pura-pura cedera di tengah euforia kemenangan Timnas Indonesia atas Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026. Mertua Pratama Arhan mengklaim memiliki bukti kuat atas pernyatannya.
Bahkan Andre Rosiade sampai menyinggung hasil pemindaian Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI) dari rumah sakit untuk mendukung klaimnya soal pemain tersebut, tanpa menyebut namanya.
"Hari ini Ridho membuktikan diri menjadi pahalawan di jantung pertahanan Indonesia. Ini bukti Indonesia tidak butuh pemain yang pura-pura cedera. Padahal hasil MRI-nya menyatakan tidak cedera. Yang enggak percaya silakan cek ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Cibubur," tulis lewat postingan Instagram @andrerosiade.
Tak pelak postingan Andre Rosiade jadi bahasan. Terlebih sang anggota DPR RI menantang publik lapor polisi andai pernyataannya terbukti hoaks.
"Yang merasa ini hoaks silakan laporakn ke polisi. Mari kita uji barang bukti dan saksi di pengadilan. Siapa yang berbohong dan siapa yang menebar hoaks," sambungnya.
Di sisi lain, tak sedikit yang mempertanyakan hasil rekam medis seseorang yang disebut Andre Rosiade karena diketahui bersifat privasi.
Klarifikasi Pihak Rumah Sakit
Manajemen Mitra Keluarga Cibubur tak tinggal diam usai Andre Rosiade menyindir pemain pura-pura cedera. Rumah sakit tersebut diketahui menjalin kerja sama dengan PSSI selaku federasi yang menangungi pemain Timnas Indonesia.
Di rumah sakit Mitra Keluarga Cibubur, tersedia layanan terpadu untuk penanganan cedera olahraga dan rehabilitasi fisik atlet profesional serta masyarakat umum yang disebut Mitra Orphys Sport Clinic (MOSC), tak ayal terlibat dalam penangana cedera pemain.
Baca Juga: Andre Rosiade Cibir Ada Pemain Timnas Pura-Pura Cedera, Mamat Alkatiri: Gak Usah Pecah Belah
![Klarifikasi Mitra Keluarga Cibubur. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/03/27/49753-klarifikasi-mitra-keluarga-cibubur.jpg)
Terkait hasil MRI yang disinggung, pihak rumah sakit berkomitmen untuk menjamin kerahasian hasil rekam medis pasien sesuai aturan yang berlaku di Indonesia.
"Mitra Keluarga Cibubur, sebagai Official Medical Partner of Timnas Indonesia menekankan berpegang pada peraturan Compliance Mitra Keluarga dan regulasi kerahasiaan rekam media yang ditetapkan oleh hukum Indonesia serta Undang-undang Perlindungan Data Pribadi (UU PDP)," bunyi pernyataan Manajemen Mitra Keluarga Cibubur dikutip Kamis (27/3/2025).
"Setiap informasi yang dibagikan antara Mitra Keluarga Cibubur dan PSSI diatur dalam perjanjian Non-Disclosure Agreeement (NDA) yang ketat," sambungnya.
Lebih lanjut, pihak rumah sakit juga memastikan jika tidak memberikan informasi yang bersifat privasi kepada pihak yang tak berkepentingan.
"Dalam hal ini kami memastikan bawah semua pihak yang terlibat akan menghormati dan melindungi kerahasiaan tersebut termasuk dalam hal ini memastikan bawah pernyataan atau informasi media tidak kami berikan di luar pihak yang sudah disepakati dalam NDA," tulisnya.
"Demikian pernyataan ini dibuat untuk menjelaskan dan memberikan klarifikasi atas situasi pemberitaan yang sedang berkembang di media sosial saat ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan perhatian serta dukungan kepada kami," pungkasnya.
Kata dr Tirta
Dokter Tirta turut mengkritisi postingan Andre Rosiade soal pemain pura-pura cedera. Pemilik nama asli Tirta Mandira Hudhi tersebut menilai semestianya ayah Azizah Salsha tak mengeluarkan pernyataan seperti itu.
"Perkataan gak perlu. Kita cek tadi banyak pemain timnas yang juga kram. Harus diakui, cuaca Jakarta itu lagi lembab-lembabnya, gampang dehidrasi. Statement ini gak perlu. Karena semua pemain timnas yang dipilih itu sudah dan akan bermain 100 persen. Sisanya tergantung juru racik strategi," kata dia.
Ketika disinggung oleh seorang warganet tentang hasil MRI pasien, dr Tirta pun menegaskan jika hal itu bersifat privasi.
"Dokk mau tanyaa bukannya MRI itu privasi pasien yaa dokk, kok bisa bocor. boleh di tuntut ga sih itu?," tanya warganet.
"Ya itu tanyakan ke pihak penyebar. Karena Data pasien itu bersifat privat," balasnya.