Ketika komunikasi tidak berjalan dengan baik, individu mungkin merasa tidak dipahami atau dihargai, yang dapat mendorong mereka mencari kenyamanan emosional dari orang lain.
3. Rutinitas dan Kebosanan dalam Hubungan
Seiring berjalannya waktu, rutinitas yang monoton dapat membuat hubungan terasa membosankan. Kurangnya variasi dan kejutan dalam pernikahan dapat menurunkan gairah dan keintiman.
Dalam situasi ini, beberapa individu mungkin tergoda untuk mencari pengalaman baru dan sensasi di luar pernikahan sebagai cara untuk mengatasi kebosanan tersebut.
4. Faktor Psikologis dan Kepribadian
Beberapa individu memiliki kecenderungan untuk berselingkuh karena faktor psikologis tertentu, seperti kebutuhan akan validasi diri, dorongan untuk mencari pengalaman baru, atau kurangnya kontrol diri.
Penelitian menunjukkan bahwa alasan seperti kurangnya cinta, kemarahan terhadap pasangan, atau keinginan untuk variasi dapat mendorong seseorang untuk berselingkuh.
5. Kesempatan
Lingkungan sosial dan kesempatan yang tersedia juga memainkan peran penting dalam terjadinya perselingkuhan. Interaksi yang intens dengan rekan kerja, teman, atau kenalan baru dapat menumbuhkan kedekatan yang berujung pada perselingkuhan, terutama jika batasan profesional dan personal tidak dijaga dengan baik.
Baca Juga: Tersandung Isu Selingkuh, 8 Momen Mesra Ridwan Kamil dan Atalia Praratya
Kesempatan yang muncul dari situasi tertentu, seperti perjalanan dinas atau aktivitas sosial, dapat meningkatkan risiko terjadinya perselingkuhan.