Lebih lanjut, Bobon Santoso menerangkan pentingnya keberadaan orang-orang kepercayaan di lokasi yang akan digunakan untuk memasak.
"Pasti gue butuh tim yang mau capek, solid. Jadi kalau di luar kota, kita sudah wajib punya 'orang-orang kita' di sana. Bisa cari bantuan dari followers kita. Hal-hal ringan gue ilangin, minta bantuan ke yang lain," ucapnya.
Diakuinya, sebagai kreator konten yang menginisasi masak besar untuk warga harus bertanggung jawab penuh. Pun andai terpaksa sejenak meninggalkan masakan, ia harus meminta tim untuk menjaganya agar terhindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
"Makanan gak bisa ditinggal. Bisa ditinggal tapi di-handle sama tim kita. Bukan orang lain, tapi orang-orang kita. Yang gue takutin orang keracunan mati gara-gara makanan gue," pungkasnya.
Semprot Willie Salim

Secara gamblang, Bobon Santoso mengaku dirinya tak suka dengan Willie Salim. Dia pun kecewa gagak bertemu Willie di podcast lantaran sang kreator mendadak urung hadir.
Padahal Bobon Santoso mengaku sudah siap untuk bertukar pikiran secara langsung usai konten rendang 200 kg hilang di Palembang yang menuai kontroversi.
"Gue udah siap mental buat ketemu dia. Siapa tahu, kalau ketemu langsung gue bisa lihat sisi lain dari dia yang bikin gue bisa lebih paham," ungkap Bobon Santoso.
"Tapi makin ke sini, dengan konten dia yang masak besar dan boleh dibilang merugikan nama dari Palembang, makin nggak ketemu lagi nih, nggak tahu cara menyukai dia," lanjutnya.
Baca Juga: Lagi Heboh Kasus Rendang Hilang di Palembang, Deddy Coebuzier Malah Jadi Korban Prank Willie Salim
Saat diminta pendapat oleh Deddy tentang konten rendnag Willie Salim, Bobon pun blak-blakan menyebutnya settingan.