Suara.com - Di era modern ini, kesetaraan gender bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah keharusan. Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia semakin menyadari pentingnya menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, di mana setiap individu, terlepas dari jenis kelaminnya, memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang dan berkontribusi.
Inklusivitas di tempat kerja bukan hanya tentang memenuhi kuota atau mengikuti tren, tetapi tentang membangun budaya yang menghargai keberagaman, mendorong kolaborasi, dan membuka jalan bagi lahirnya pemimpin-pemimpin perempuan masa depan.
Dalam rangka memperingati International Women’s Day 2025, UNIQLO Indonesia bersama Indonesia Business Coalition for Women Empowerment (IBCWE) menggelar rangkaian talkshow inspiratif bertemakan Building Empowering Environments: Cultivating The Future Women Leaders. Acara ini menjadi ruang diskusi dan refleksi untuk memperkuat komitmen dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih setara, inklusif, dan mendukung perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan.
Dengan mengangkat tema global tahun ini, yaitu For All Women and Girls: Rights. Equality. Empowerment, diskusi ini menyoroti pentingnya hak dan kesempatan yang merata bagi perempuan melalui talkshow inspiratif yang menghadirkan para pembicara dari berbagai sektor industri untuk berbagi wawasan mengenai pentingnya menciptakan budaya kerja yang terbuka dan mendorong perempuan untuk terus bertumbuh.
Tak hanya itu, diskusi ini juga mengangkat berbagai tantangan yang masih dihadapi perempuan dalam dunia kerja, mulai dari minimnya representasi di posisi strategis, hingga pentingnya dukungan untuk keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional.
Irma Yunita, Director of Corporate Affairs PT Fast Retailing Indonesia (UNIQLO) mengungkapkan bahwa pihaknya memiliki komitmen untuk terus mendorong praktik kerja yang lebih inklusif.
Komitmen ini tercermin dalam berbagai kebijakan konkret, mulai dari flexible working arrangement (work from home dan staggered hours), mengevaluasi kinerja karyawan melalui merit-based performance, global talent transfer, kebijakan maternity dan paternity leave sesuai regulasi pemerintah, hingga pembentukan Komite Diversity and Inclusion (D&I).
"Melalui komite yang beranggotakan berbagai lintas divisi ini menghasilkan sebuah inisiatif seperti pemberian Childcare Allowance untuk karyawan yang memiliki anak usia di bawah 5 tahun selama masa peak season, seperti menjelang Hari Raya Idulfitri, yang menjadi wujud nyata kepedulian UNIQLO terhadap kebutuhan karyawan, khususnya perempuan," ujar Irma dalam diskusi yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa (25/3/2025).
Namun di sisi lain, UNIQLO juga menyadari bahwa menciptakan kesetaraan di tempat kerja tidak bisa hanya berhenti pada kebijakan. Masih banyak tantangan yang sering kali tidak terlihat, seperti unconscious bias dan glass ceiling, yang membayangi perempuan dalam dunia kerja.
Norma sosial dan budaya yang menekan sering kali membuat perempuan meragukan potensinya sendiri. Karena itu, penting bagi perusahaan untuk tidak hanya menciptakan ruang yang adil, tetapi juga memberikan kepercayaan penuh serta dukungan nyata agar perempuan dapat melangkah lebih jauh.
Untuk itu, menurut Irma, keterlibatan aktif dari laki-laki juga menjadi bagian penting dalam menciptakan budaya kerja yang setara.