Suara.com - Imbas dari konten memasak rendang 200 kg bersama masyarakat Palembang beberapa waktu lalu, Willie Salim akhirnya mendapatkan kecaman keras dari Kesultanan Palembang Darussalam.
Pasalnya di konten itu, Willie Salim mengatakan jika rendang 200 kg yang sedang dimasak mendadak lenyap akibat dijarah oleh masyarakat, yang pada saat itu sedang menyaksikan aksi memasak tersebut.
Sultan Palembang Darussalam YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Muhammad Fauwas Diradja mengeluarkan sikap maklumat kesultanan Palembang terkait konten Willie Salim.
Ia mengatakan jika konten itu sudah membuat gaduh dan merusak citra nama baik warga Palembang.
Tak hanya itu, mereka juga juga mendesak Willie agar meminta maaf kepada warga Palembang. Jika tidak, maka ia diharamkan untuk menginjak ke kota tersebut lagi.
Ramainya kasus ini membuat sejumlah tokoh turut buka suara, termasuk Ustaz Abdul Somad (UAS).
Ustaz kondang itu mengatakan jika rendang yang dimasak oleh Willie Salim merupakan rendang konspirasi.
“Orang Palembang wajib menjaga, mempertahankan harkat martabat dirinya. Konten masak rendang itu dibuat menurut saya itu rendang konspirasi,” ujar UAS.
Lebih lanjut, UAS juga mengungkapkan alasan mengapa dirinya menyebut jika rendang dalam konten Willie Salim adalah rendang konspirasi.
Baca Juga: Arti Tepung Tawar Perdamaian, Tuntutan Dari Sultan Palembang untuk Willie Salim
“Menurut ilmu perendangan, rendang itu dimasak paling tidak empat jam-an baru matang, apinya mesti besar. Apalagi sampai 100 sampai 200 kilogram. Jadi kalau apinya kecil, rendangnya sebanyak itu ditinggalkan, itu memang namanya rendang konspirasi,” jelas UAS.
Berbicara mengenai rendang, tak sedikit orang masih kesulitan dalam cara memasaknya. Lantas, bagaimana cara memasak rendang yang benar?
Cara memasak rendang yang benar
Rendang menjadi salah satu menu masakan wajib saat lebaran, yang bisa disantap bersama keluarga tercinta.
Masakan khas Minangkabau, Sumatera Barat ini terbuat dari bahan dasar daging sapi yang diolah dengan berbagai jenis rempah sehigga mencipatkan cita rasa lezat dan menggugah selera.
Karena rasanya yang lezat, rendang pernah menduduki peringkat pertama dalam daftar makanan terlezat versi CNN Internasional pada tahun 2017 silam.
Kendati demikian, memasak rendang membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan, banyak orang yang masih salah dalam cara memasaknya.
Nah, bagaimana cara memasak rendang yang benar? Berikut penjelasan lengkapnya.
1. Gunakan bagian daging yang tepat
Sebelum memasak rendang, sebaiknya kamu harus memilih bagian daging sapi yang tepat agar hasilnya maksimal.
Memasak rendang membutuhkan waktu lama, sehingga pemilihan daging adalah hal utama yang perlu dilakukan dengan benar.
Pilihlah daging sapi yang padat seperti paha, terutama paha bagian luar. Tujuannya, agar saat dimasak dalam waktu lama, daging tidka hancur. Selain itu, hindari penggunaan bagian daging lunak seperti has dalam karena mudah hancur saat dimasak.
2. Gunakan bumbu yang benar
Rendang wajib dimasak dengan bumbu rempah yang melimpah agar menghasilkan cita rasa lezat. Oleh sebab itu, sebaiknya gunakan bumbu yang benar, terutama bumbu yang terbuat dari bahan-bahan segar.
Untuk menghaluskan bumbu, lebih baik jika digiling dan hindari penggunaan blender agar rasanya lebih enak.
Pada saat memasak bumbu, pastikan sampai benar-benar matang sebelum ditambahkan santan.
3. Gunakan santan yang cukup
Selain bumbu, penggunaan santan juga sebaiknya perlu diperhatikan dalam mengolah rendang. Santan bisa menciptakan rasa gurih pada bumbu.
Gunakan santan dalam jumlah yang cukup agar cita rasa yang dihasilkan lebih maksimal. Biasanya, perbandingan penggunaan santan dalam mengolah rendang adalah 1:3, yaitu setiap 1 kg daging menggunakan santan kental dari 3 butir kelapa.
4. Gunakan api kecil
Mengolah rendang memang membutuhkan waktu yang sangat lama. Tak hanya itu, penggunaan api juga perlu diperhatikan.
Sebaiknya, gunakan api kecil saat memasak rendang. Tujuannya, agar bumbu dapat meresap sempurna ke dalam daging.
Selain itu, menggunakan api kecil juga mencegah daging agar tidak hancur saat diaduk dalam waktu yang cukup lama.
Kontributor : Damayanti Kahyangan