Suara.com - Setelah kontroversi hilangnya rendang 200 kilogram dalam kontennya menjadi perbincangan hangat di media sosial, Willie Salim kini mendapat pernyataan sikap dari Kesultanan Palembang Darussalam.
Dalam Maklumat Sikap Palembang Darussalam oleh YM Sultan Mahmud Badaruddin IV Raden Fauwaz Diradja yang melalui unggahan Instagram @gegenta pada Minggu, 24 Maret 2025, terdapat lima poin yang harus dipenuhi oleh Willie.
Salah satu poin penting dalam pernyataan tersebut adalah permintaan agar ia menjalani tradisi tepung tawar, sebuah ritual adat masyarakat Melayu yang hingga kini masih dilestarikan.
Lalu, apa itu tepung tawar perdamaian?
Tepung tawar perdamaian adalah tradisi adat Palembang yang dilakukan sebagai bentuk penyelesaian konflik setelah terjadinya pertikaian yang menyebabkan seseorang terluka hingga mengeluarkan darah.
Prosesi ini bertujuan untuk meredam amarah, menghilangkan dendam, serta memulihkan hubungan antar pihak yang bertikai.
Sebab, konon katanya jika pihak yang bertikai tidak melakukan tradisi tepung tawar perdamaian, maka mereka akan berkonflik terus-menerus sepanjang hidupnya.
Maka dari itu, dianjurkan bagi keluarga yang berkonflik untuk segera melakukan tradisi tepung tawar perdamaian agar tidak berdampak buruk ke depannya.
Bagaimana praktik tepung tawar perdamaian?
Baca Juga: Konten Rendang Hilang Willie Salim Settingan atau Bukan? Begini Analisa Bobon Santoso
Mengutip dari laman Kemdikbud, praktik tepung tawar perdamaian adalah pihak yang bersalah beserta keluarganya akan datang ke rumah korban dengan membawa makanan simbolis, seperti ketan kunyit, ayam panggang, kembang tujuh warna, dan kue tradisional Palembang.