"Kenapa ditinggal? Salah gitu kalau ada barang ditinggal di tengah kerumunan itu dan kemudian ada satu orang yang ngambil, yang lain ikut. Salah? Yang salah itu orang yang melakukan pembiaran. Jadi kamu (Willie Salim) ikut andil," tegas Helmy Yahya.
Terkait masalah ini, Willie Salim sudah membuat permintaan maaf yang diunggah ke media sosial. Ia pun menjelaskan semuanya dari sudut pandangnya sebagai pemilik konten.
Menjadi salah satu menu khas Palembang yang diusulkan oleh Helmy Yahya, bagaimana sejarah pempek? Simak ulasan berikut ini.
Pempek mulai masuk seiring dengan kedatangan para perantau Tionghoa ke Palembang sekitar abad ke-16 Masehi saat pemerintahan Sultan Mahmud Badaruddin II. Menurut cerita masyarakat, pempek dijual keliling kota oleh seseorang asal Tionghoa yang sering dipanggil Apek sekitar tahun 1617 M.
Apek mempunyai ide untuk memanfaatkan ikan yang melimpah, dengan mengolahnya menjadi makanan selain digoreng atau gulai. Ia lantas mengolah ikan hasil tangkapannya itu dan mencampurnya dengan tepung.
Setelah itu, Apek berkeliling menjual makanan buatannya yang saat itu masih belum memiliki nama. Ketika ada yang membeli, mereka memanggil ujung namanya saja, yakni "pek..pek" hingga menjadi asal mula pempek.
Pempek sendiri merupakan adaptasi dari ngo hiang dan kekkian, yang sama-sama olahan dari ikan. Namun, alih-alih disajikan dalam sup atau sekadar digoreng, pempek disantap dengan cuko, saus asam, manis, dan pedas.
Baca Juga: Mengenal SMB IV, Sultan Palembang yang Tegas Mengharamkan Willie Salim Injak Kotanya Seumur Hidup