Suara.com - Konten kreator Willie Salim menuai banyak kecaman karena diduga membuat konten settingan yang merusak citra masyarakat Palembang, Sumatera Selatan.
Untuk pengingat, masalah ini bermula dari Willie yang membuat konten memasak rendang dalam jumlah besar di pelataran Benteng Kuto Besak (BKB) untuk berbuka puasa pada Selasa (18/3/2025) kemarin.
Namun konten itu malah menjadi viral karena rendang seberat 200 kilogram yang tengah dimasak diduga tiba-tiba raib. Peristiwa itu sendiri diklaim terjadi saat Willie mendadak pergi ke toilet di tengah proses memasak.

Belakangan muncul dugaan narasi yang berkembang hanya settingan belaka. Selain dikecam oleh Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru, aksi Willie ini juga membuatnya dilaporkan oleh kantor hukum Ryan Gumay Lawfirm dan sejumlah pihak lain dengan dasar tuduhan telah merusak citra masyarakat Palembang.
Tak heran bila hal ini membuat sosok Willie jadi ramai disorot, termasuk tentang sebenarnya seberapa banyak penghasilan yang didapatkannya dari membuat konten?
Untuk diketahui, Willie merupakan konten kreator yang aktif di beberapa platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram. Tentu Willie memiliki penghasilan dari masing-masing platform media sosial tersebut.
Prediksi penghasilan kanal YouTube Willie sendiri dapat dilihat melalui laman Social Blade. Tertera bahwa kanal YouTube-nya sudah memiliki 37 juta pelanggan sejak dibuat pada 6 Januari 2014.
![Perkiraan pendapatan Willie Salim dari kanal YouTube. [socialblade.com]](https://media.suara.com/pictures/original/2025/03/25/34912-perkiraan-pendapatan-willie-salim-dari-kanal-youtube-socialbladecom.jpg)
Dengan jumlah pelanggan sebanyak itu, tak heran jika Willie kini berada di urutan keempat Top 100 Kreator YouTube di Indonesia. Willie terpantau hanya kalah jumlah pelanggan dibandingkan Jess No Limit, Ria Ricis, dan Frost Diamond.
Menurut Social Blade, dalam 14 hari terakhir, Willie diperkirakan menghasilkan antara USD 4.000-63.000. Jika dikonversikan ke mata uang Indonesia, angka ini setara dengan Rp66,38 juta sampai Rp1,046 miliar.
Baca Juga: Dianggap Settingan, 6 Tokoh yang Kecam Konten Rendang Willie Salim di Palembang
Tentu ini nominal yang terbilang fantastis, sehingga tidak heran jika Willie dan timnya terus memutar otak untuk membuat konten-konten yang menarik minat warganet. Sayangnya kontennya memasak 200 kilogram rendang di Palembang kini berbuntut panjang.
Willie Salim Diharamkan Injak Tanah Palembang Lagi

Polemik raibnya 200 kilogram rendang ini membuat Kesultanan Palembang Darussalam ikut angkat bicara. Bahkan sang pemimpin, Sultan Muhammad Badaruddin IV juga melarang Willie untuk kembali ke Palembang.
"Jika Willie tidak memenuhi tuntutan kami, kami akan mengutuk Willie dan mengharamkannya datang ke wilayah kami sepanjang hidupnya," desak Sultan Muhammad Badaruddin IV menegaskan, pada Senin (24/3/2025).
Dalam maklumatnya, Sultan Muhammad Badaruddin IV menuntut permohonan maaf secara resmi dari Willie, sekaligus melakukan tradisi adat "tepung tawar" atas dugaan pencemaran nama baik Palembang.
"Kesultanan Palembang Darussalam mendesak Willie Salim mengklarifikasi secara jujur dan minta maaf pada warga Palembang," ungkapnya.
Kesultanan Palembang Darussalam juga meminta Willie untuk menghapus semua video terkait demi mendukung jalannya proses hukum.

Pasalnya menurut Polda Sumatera Selatan, sampai Senin (24/3/2025) kemarin, sudah ada 3 laporan polisi yang dibuat karena dugaan adanya settingan dalam konten rendang yang dibuat Willie di Palembang.
"Tiga LP (laporan polisi) dibuat oleh Advokat Ryan Gumay Lawfirm, Agung Wijaya, dan Rondoot," ucap AKBP Dwi Utomo.
Di sisi lain, Sultan Muhammad Badaruddin IV dari Kesultanan Palembang Darussalam tampaknya tidak bermain-main dalam niatnya untuk menjaga kehormatan tanah kelahirannya.
Dalam banyak kesempatan, Sultan Muhammad Badaruddin IV memang kerap menegaskan budaya semon (rasa malu) yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Palembang. Karena itulah, kejadian yang melibatkan Willie di Palembang dianggap mencoreng nilai-nilai kebudayaan setempat, sehingga Sultan Muhammad Badaruddin IV merasa perlu mengambil tindakan t egas.