Tren Es Krim di Era Gen Z: Inovasi, Media Sosial, dan Maskot Lucu

Selasa, 25 Maret 2025 | 14:35 WIB
Tren Es Krim di Era Gen Z: Inovasi, Media Sosial, dan Maskot Lucu
Bagaimana Merek Es Krim Memenangkan Hati Gen Z di Era Digital? (Dok. Aice)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Media Sosial dan Micro-Influencer sebagai Penggerak Konsumsi

Salah satu alasan mengapa es krim semakin populer di kalangan Gen Z adalah peran media sosial dan konten kreator dalam mempromosikan produk. 

Generasi ini lebih percaya pada rekomendasi dari micro-influencer di platform seperti TikTok dan Instagram dibandingkan dengan iklan konvensional. Konten berupa review, unboxing, hingga tantangan mencicipi rasa-rasa unik telah menjadi bagian dari strategi pemasaran yang efektif. 

Aice, misalnya, memanfaatkan kampanye berbasis komunitas dan kolaborasi dengan influencer lokal untuk meningkatkan keterikatan mereknya dengan Gen Z.

“Kami melihat bahwa Gen Z bukan hanya pembeli, tetapi juga agen budaya yang memperkenalkan es krim Indonesia ke kancah global,” tambah Sylvana.

Hal inilah yang membuat Aice kembali mendapatkan penghargaan untuk kategori Es Krim pada ajang tahun kesepuluh Indonesia WOW Brand Award 2025. 

Acara yang diselenggarakan Rabu (26/2/2025) lalu tersebut, makin menegaskan posisi Aice sebagai pemimpin industri es krim yang memiliki hubungan loyal bersama konsumennya di Indonesia, khususnya kalangan Generasi Z.

Maskot dan Personifikasi Merek: Membangun Koneksi Emosional

Selain inovasi produk dan pemasaran digital, penggunaan maskot juga terbukti menjadi strategi efektif dalam menarik perhatian Gen Z. Maskot dengan desain yang lucu dan kekinian, seperti Aice Mochi Baby, memberikan daya tarik tersendiri bagi konsumen muda.

Baca Juga: Tren Kecantikan Tanpa Maskara: Gaya Minimalis yang Dipopulerkan Rose BLACKPINK

Bahkan, dalam ajang Piala Dunia Qatar, Aice memanfaatkan maskot dengan busana adat Indonesia untuk memperkenalkan budaya lokal ke kancah internasional. Hal ini menunjukkan bahwa es krim tidak lagi sekadar produk makanan, tetapi juga alat komunikasi budaya yang mampu membangun kebanggaan nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI