Suara.com - Nama Willie Salim kembali menjadi perbincangan hangat setelah insiden hilangnya 200 kg rendang yang ia masak di Palembang.
Peristiwa ini tidak hanya mengundang perhatian warganet, tetapi juga beberapa tokoh, termasuk Ustaz Abdul Somad, yang menyebut kejadian ini sebagai "rendang konspirasi."
Seperti diketahui, awalnya Willie Salim awalnya ingin membuat konten berbagi makanan di Palembang dengan memasak rendang dalam jumlah besar.
Namun, sebelum proses memasak selesai, daging yang masih setengah matang tiba-tiba habis diambil oleh warga sekitar. Mereka dikabarkan membawa berbagai benda, mulai dari kontainer kecil, gayung hingga plastik untuk membawanya.
Menurut keterangan dari polisi, kejadian ini terjadi karena banyak warga yang berdesakan mengambil daging secara langsung dari kuali besar.
Meski ada 20 petugas keamanan di lokasi, mereka mengaku jika saat itu tidak mampu menghalau ribuan warga yang berebut daging rendang.
Willie Salim sendiri mengaku tidak kecewa dengan kejadian ini dan tetap menganggapnya sebagai pengalaman berharga. Ia juga meminta maaf kepada warga Palembang setelah beberapa pihak menilai kontennya merusak citra kota tersebut.
Ustaz Abdul Somad dan "Rendang Konspirasi"
Dalam sebuah kajian, Ustaz Abdul Somad ikut menanggapi kejadian ini dengan nada sindiran. Menurutnya, memasak rendang dalam jumlah besar membutuhkan waktu setidaknya 4 jam dan api yang besar.
Baca Juga: Agama Willie Salim yang Dipolisikan Usai Gaduh Konten 200 Kg Rendang di Palembang
"Tidak mungkin rendang sebanyak itu apinya kecil. Menurut ilmu perendangan, itu rendang itu mesti dimasak paling tidak 4 jam baru matang. Apinya mesti besar, apalagi kalau sampai 100-200 kilo," kata dia seperti dikutip akun TikTok @huntiandi.com pada Selasa (25/3/2025).
Ia menilai bahwa kejadian ini seperti "rendang konspirasi," mengingat waktu memasak yang sangat singkat dan hilangnya daging secara mendadak. Ia juga menegaskan bahwa warga Palembang harus menjaga martabat kota mereka.
"Jadi kalau apinya kecil, rendangnya sebanyak itu ditinggalkan, itu memang namanya rendang konspirasi. Orang Pelembang wajib menjaga harkat martabat harga dirinya," ungkapnya.
Dugaan Settingan dan Kontroversi
Insiden ini juga menimbulkan spekulasi di kalangan netizen. Beberapa orang mencurigai bahwa kejadian ini telah diatur untuk meningkatkan engagement media sosial.
Kecurigaan ini muncul karena ekspresi Willie Salim dinilai kurang menunjukkan keterkejutan yang mendalam atas hilangnya rendang.
Tidak hanya itu, kasus ini bahkan berujung pada laporan ke polisi. Seorang warga Palembang merasa keberatan dengan konten Willie Salim dan menilai bahwa hal itu merusak nama baik masyarakat setempat.
Bahkan, Sultan Palembang, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Raden Muhammad Fauwaz Diradja juga mengutuk tindakan Willie Salim yang dianggap melecehkan masyarakat Palembang.
Kota tertua di Nusantara itu kini menjadi sorotan netizen akibat insiden tersebut. Karena itu, Willie Salim pun diharamkan untuk menginjakkan kaki di Palembang.
"Kami tidak akan tinggal diam. Video ini telah menimbulkan stereotip buruk terhadap masyarakat Palembang, padahal kejadian di Benteng Kuto Besak (BKB) tidak mencerminkan budaya kami yang sesungguhnya," ujar SMB IV, Senin (24/3).
Laporan ini resmi diajukan ke Polda Sumsel dengan harapan agar memberikan efek jera kepada Willie Salim.
Kasus hilangnya rendang 200 kg tersebut saat ini memang telah berkembang menjadi perdebatan luas di media sosial.
Dari dugaan settingan hingga komentar pedas dari Ustaz Abdul Somad, kejadian ini semakin memperpanjang daftar kontroversi Willie Salim.
Apakah ini memang murni insiden spontan atau ada unsur rekayasa di baliknya? Jawabannya masih menjadi tanda tanya besar bagi banyak orang.