Suara.com - Hari Raya Nyepi adalah hari suci umat Hindu yang dirayakan setiap Tahun Baru Saka, yang jatuh pada hari pertama bulan kesepuluh (Kadasa) dalam kalender Saka setelah bulan purnama (Tilem Kesanga).
Nyepi memiliki makna mendalam sebagai hari untuk merenung, introspeksi diri, dan menjaga keseimbangan alam semesta melalui keheningan. Hari Raya Nyepi tahun ini akan diperingati pada tanggal 29 Maret 2025, sesuai dengan Tahun Baru Saka 1947.
Perayaan Nyepi biasanya diawali dengan rangkaian upacara sebelumnya, seperti:
Melasti: Dilakukan beberapa hari sebelum Nyepi (biasanya 2-3 hari sebelumnya), di mana umat Hindu mengadakan penyucian diri dan benda-benda sakral di laut, sungai, atau sumber air suci.
Tawur Kesanga: Upacara yang diadakan sehari sebelum Nyepi (pada Tilem Kesanga), melibatkan persembahan dan pengusiran roh jahat, sering kali diikuti dengan pawai ogoh-ogoh, boneka besar simbolis yang kemudian dibakar.
Pada hari Nyepi itu sendiri, umat Hindu melaksanakan Catur Brata Penyepian, yang terdiri dari empat pantangan:
1. Amati Geni: Tidak menyalakan api atau lampu (termasuk listrik di beberapa tradisi).
2. Amati Karya: Tidak bekerja atau melakukan aktivitas fisik.
3. Amati Lelungaan: Tidak bepergian atau keluar rumah.
4. Amati Lelanguan: Tidak bersenang-senang atau mengeluarkan suara berisik.