Jangan Biasakan Tak Sahur saat Puasa, Ini 5 Efeknya untuk Kesehatan

Senin, 24 Maret 2025 | 16:33 WIB
Jangan Biasakan Tak Sahur saat Puasa, Ini 5 Efeknya untuk Kesehatan
Ilustrasi sahur bersama keluarga. [AI/Chat GPT]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Makan sahur memang bukan syarat diterimanya puasa Ramadan. Kendati demikian, sahur menjadi kegiatan yang sangat dianjurkan sebelum melaksanakan puasa.

Makan sahur di tengah malam bisa memberikan pasokan energi selama berpuasa. Hal ini tentu akan membuat tubuh lebih siap dan tidak terlalu lemas seharian.

Soal sahur, rupanya ada berbagai konsekuensi jika dilewatkan saat puasa. Melansir dari Hello Sehat, berikut 5 efek kesehatan melewatkan sahur saat puasa, apa saja?

1. Meningkatkan risiko dehidrasi

Selama berpuasa, tubuh kita tak akan mendapatkan asupan cairan hingga 14 jam. Hal ini tentu akan membuat tubuh rentan mengalami dehidrasi.

Saat Anda melewatkan sahur, maka risiko dehidrasi akan semakin tinggi. Terlebih jika cuaca panas dan aktivitas tinggi. Oleh karena itu, mencukupi cairan saat berbuka dan sahur sangat diperlukan. 

2. Kadar gula darah menurun drastis

Makan sahur turut membantu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil sepanjang hari.

Sementara saat tak makan sama sekali, tubuh tak memiliki cadangan energi yang cukup. Kondisi ini yang akan membuat kadar gula darah dapat turun (hipoglikemia) secara signifikan selama puasa.

Baca Juga: Dari Berburu Diskon hingga Berbagi Takjil: Sambut Lebaran dengan Meriah di Pusat Perbelanjaan Ini

3. Gangguan pencernaan

Ilustrasi asam lambung naik (freepik.com/jcomp)
Ilustrasi asam lambung naik (freepik.com/jcomp)

Puasa tanpa sahur juga dapat memperparah risiko gangguan pencernaan, seperti perut kembung atau nyeri lambung.

Perut yang kosong terlalu lama bisa memicu produksi asam lambung terutama bagi Anda yang memiliki penyakit maag. Oleh karena itu, bagi Anda yang punya masalah kesehatan maka sahur sangat diperlukan. 

4. Pengaruhi Hormon

Makanan sahur membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Kondisi ini juga berpengaruh pada hormon yang mengatur suasana hati.

Hormon yang terpengaruh ini bisa memicu rasa marah, cemas, atau sulit mengendalikan emosi selama puasa.

5. Menurunnya sistem kekebalan tubuh

Saat makan sahur, asupan nutrisinya bisa menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa. Hal ini penting karena puasa berhari-hari membuat tubuh lebih rentan terhadap penyakit infeksi.

Saat tak sahur dan nutrisi tak terpenuhi, maka sistem kekebalan tubuh makin lemah. Kondisi ini yang juga meningkatkan risiko sakit saat puasa makin tinggi.

Tips Makan Sahur

Ilustrasi sahur. (Istimewa)
Ilustrasi sahur. (Istimewa)

Saat sahur Anda perlu minum banyak cairan, pilih makanan kaya cairan untuk memastikan Anda terhidrasi dengan baik dan memberikan hidrasi selama puasa. Selain minum, bisa juga konsumsi buah dengan cairan tinggi seperti semangka, pir, hingga melon. 

Pilih jenis serat tinggi atau biji-bijian jika memungkinkan karena ini dapat membantu Anda merasa kenyang dan dapat membantu pencernaan serta mencegah sembelit.

Selain itu, makanan bertepung seperti nasi atau couscous juga bisa dikonsumsi untuk memberikan energi keesokan harinya. Jika Anda menyantap hidangan gurih saat sahur, ada baiknya Anda memastikan hidangan tersebut tidak terlalu asin agar tidak kehausan selama berpuasa. Pasalnya, makanan asin akan memicu rasa hays yang lebih besar. Ini juga bisa meningkatkan tekanan darah Anda. 

Anda juga bisa konsumsi yogurt karena memberikan nutrisi seperti protein, kalsium, yodium dan vitamin B dan juga mengandung cairan. Namun perlu perhatikan porsinya, jangan terlalu banyak mengonsumsi karena bisa menimbulkan diare. 

Selain makan  seimbang, tips lain untuk makan sahur adalah beristirahat lebih cepat agar waktu istirahat tak terganggung. Selain itu, usahakan pasang alarm dan makan di waktu yang tak mepet dengan imsak. Hal ini agar Anda menghindari makan yang terlalu terburu-buru yang memicu nyeri lambung. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI