Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi

Senin, 24 Maret 2025 | 15:51 WIB
Selain Ketupat, Ini 4 Tradisi Lebaran yang Masih Hidup di Banyuwangi
Sejumlah tradisi budaya saat lebaran banyak dihelat di Banyuwangi, Jawa Timur. (Kolase Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tradisi ini dilakukan dengan mengarak barong berkeliling desa mengikuti empat penjuru mata angin yang diiringi nyanyian macapat Jawa.

Macapat atau tembang Jawa ini berisi lantunan doa-doa serta pemujaan terhadap Tuhan.

Untuk diketahui tradisi ini sudah berjalan sejak tahun 1800-an yang dihelat setiap 2 Syawal.

Tradisi ini biasanya ditutup dengan selamatan dengan makan bersama sajian kuliner khas Osing yaitu Pecel Pitik.

3. Sendratari Meras Gandrung

Sendratari Meras Gandrung juga menjadi tradisi lebaran yang biasa digelar di Banyuwangi. (Twitter)
Sendratari Meras Gandrung juga menjadi tradisi lebaran yang biasa digelar di Banyuwangi. (Twitter)

Tradisi ini lebih kepada pementasan kolosal. Di mana alur pentas drama dan tari ini mendeskripsikan proses perjuangan penari menyelesaikan tantangan.

Sang penari ini mendapat segala macam ujian agar bisa 'lulus' menjadi penari gandrung.

Biasanya, Sendratari Meras Gandrung digelar di taman Kota Banyuwangi, di Taman Gandrung Terakota.

Destinasi ini juga sarat akan kebudayaan karena terdapat patung dari gandrung di hamparan sawah yang luasnya mencapai 3 hektar di lereng Gunung Ijen.

Baca Juga: Ceriakan Momen Idulfitri, Pertamina Bagikan THR kepada Anak-Anak

4. Seblang Olehsari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI