Berkaca dari Kasus Arra, Psikolog Ungkap Cara Tepat Hadapi Anak yang Rendahkan Orang Lain

Nur Khotimah Suara.Com
Senin, 24 Maret 2025 | 14:46 WIB
Berkaca dari Kasus Arra, Psikolog Ungkap Cara Tepat Hadapi Anak yang Rendahkan Orang Lain
Orang tua Arra, Billi Sandi Pratama dan Mega Vallentina. (Instagram/megavallentina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ucapan Arra dalam unggahan TikTok kedua orangtuanya menjadi perbincangan. Sebab TikToker cilik itu dinilai merendahkan orang lain, dalam hal ini adalah buruh pabrik.

Semua bermula dari Arra yang minta pelembap kepada sang ibu, Mega Vallentina. Arra menjelaskan kalau dirinya perlu memakai pelembap agar kulitnya tidak seperti pegawai pabrik yang baru pulang kerja.

"Apa itu Sayang?" tanya ayah Arra, Billi Sandi Pratama, kepada anaknya seperti dilansir pada Senin (24/3/2024).

"Pelembap, biar kulitnya enggak hinay," kata Arra sambil sibuk mengaplikasikan pelembap ke wajahnya.

Orang tua Arra, Billi Sandi Pratama dan Mega Vallentina. (Instagram/megavallentina)
Orang tua Arra, Billi Sandi Pratama dan Mega Vallentina. (Instagram/megavallentina)

"Hinay itu kayak gimana?" tanya ayah Arra lagi.

"Biar enggak kayak teteh-teteh bubaran pabrik, Ba," celetuk Arra.

Obrolan Arra dengan kedua orangtuanya kemudian viral di media sosial dan menuai komentar. Kekinian, psikolog Lita Gading sampai ikut buka suara untuk menanggapi momen tersebut.

Menurut Lita Gading, sikap yang ditunjukkan orangtua Arra saat anaknya diduga merendahkan orang lain dinilai kurang tepat. Pasalnya orangtua Arra terlihat tertawa melihat ulah anaknya.

Lantas, apa yang harus dilakukan apabila anak merendahkan orang lain? Untuk menghadapi anak yang seperti ini, Psikolog Lita Gading mengatakan kalau orangtua seharusnya menegur dan memberikan pengertian.

Baca Juga: Soroti Kepala Babi, Anak Gus Dur Bagikan Cerita Masa Orde Baru: Teror Kayak Gini Itu Nyata

"Anak kecil sudah bisa ngomong kayak begitu. Aneh saya nih. Yang ngajarin siapa? Orangtuanya malah ketawa dan merespons hal tersebut," tutur Lita Gading geram, dilansir dari TikTok pada Senin (24/3/2025).

"Harusnya kasih tahu sama anaknya tuh gimana. 'Enggak boleh ya ngomong kayak gitu. Itu namanya merendahkan orang'. Kok anak sekecil itu bisa ngomong seperti itu," imbuh lulusan Universitas Langnan Hong Kong itu.

Lebih lanjut, Lita Gading mengingatkan orang tua Arra untuk mengontrol isi konten sebelum diunggah agar tidak mengandung kata-kata atau sikap yang menyinggung orang lain.

"Orangtuanya malah mendukung, malah ketawa. Harusnya ya, sebelum mem-posting harus memperhatikan dulu. Ada enggak bahasanya yang bikin resah. Ada enggak bahasanya yang menyinggung perasaan orang," jelas Lita Gading.

"Harusnya orangtuanya yang ngontrol. Jadi sekali lagi, kalau sampai orang tuanya kayak gini terus saya akan laporkan ke Perlindungan Anak karena ini sudah merupakan sebuah eksploitasi anak yang tidak benar," tandasnya.

Orangtua Arra Dinilai Melakukan Eksploitasi Anak

Kritik Lita Gading untuk orangtua Arra tidak berhenti sampai situ saja. Ia menyebutkan kalau orangtua Arra diduga melakukan eksploitasi anak melalui konten-konten yang diunggah ke media sosial.

"Apalagi untuk konsumsi publik dan untuk meningkatkan engagement-nya. Orang tuanya mau cari duit tapi melalui jalurnya Arra. Apa-apaan sih kayak begini orangtua. Ini namanya bener-bener eksploitasi lho. Anda mendapatkan uang dari Arra," tutur Lita Gading masih berapi-api.

"Harusnya kalau Anda mau meningkatkan follower sendiri ya pakai nama Anda sendiri lah, jangan nama Arra. Arra 'dijual' dalam tanda kutip untuk mendapatkan penghasilan untuk Anda. Sekali lagi saya keras ya sama kalian. Orangtua yang seperti ini tidak patut menjadi contoh," pungkasnya.

Kemudian, Lita Gading juga mengingatkan pihak TV ataupun podcast agar tidak memberikan exposure kepada orangtua Arra agar tidak menjadi contoh bagi orang lain.

"Sekali lagi, saya enggak mau ada eksploitasi seperti ini. Untuk para TV dan semua para podcast, jangan mem-publish anak-anak seperti ini. Ini bukan contoh yang baik. Walaupun anak ini tidak bisa menyaring mana yang benar, mana yang salah, harusnya orangtua yang menyaring masalah ini," tandas Lita Gading.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI