Suara.com - TikToker cilik Arra kembali menarik perhatian karena ucapannya di video unggahan sang orang tua. Di mana dalam video itu, Arra tidak sengaja menyentil buruh pabrik. Hal ini memicu komentar psikolog.
Video tersebut diunggah ke akun TikTok bababubuarra milik kedua orangtua Arra, Billi Sandi Pratama dan Mega Vallentina. Namun sepertinya video tersebut sekarang sudah dihapus.
Kendati begitu, video Arra masih bisa dilihat oleh netizen sebab sudah dibagikan ulang oleh beberapa akun media sosial. Ucapan Arra pun terus menjadi perbincangan di kalangan netizen.
Dalam video tersebut, Arra yang sedang berada di dalam mobil bersama ayah dan ibunya meminta pelembap. Sang ibu pun menuruti permintaan Arra.

Bocah cantik itu nampak mengaplikasikan pelembapnya ke wajah tanpa bantuan orang tuanya. Ia juga mengaku rajin memakai pelembap agarnya wajahnya tidak seperti buruh pabrik.
"Apa itu Sayang?" tanya Billi Sandi Pratama kepada Arra, seperti dilansir pada Senin (24/3/2024).
"Pelembap, biar kulitnya enggak hinay," celetuk Arra.
"Hinay itu kayak gimana?" tanya sang ayah lagi.
"Biar enggak kayak teteh-teteh bubaran pabrik, Ba," lanjut Arra.
Baca Juga: Lita Gading Puji Cara Syahrini dan Reino Barack Jaga Privasi Princess R: Jangan Eksploitasi Anak!
Sementara sang ayah terus berbincang dengan Arra, ibunya nampak tertawa di kursi belakang mobil. Hal ini kemudian memicu kemarahan psikolog Lita Gading yang langsung membuat video tanggapan di TikTok.
Tanggapan Psikolog Lita Gading

Membuka video tanggapannya, Lita Gading mengaku tidak habis pikir dengan ucapan Arra yang masih berusia 5 tahun. Terlebih saat melihat reaksi kedua orang tua Arra yang nampak santai, alih-alih menegur.
"Ampun, anak kecil sudah bisa ngomong kayak begitu. Aneh saya nih. Yang ngajarin siapa? Orangtuanya malah ketawa dan merespons hal tersebut," ujar Lita Gading geram, seperti dilansir dari TikTok pada Senin (24/3/2025).
"Harusnya kasih tahu sama anaknya tuh gimana. 'Enggak boleh ya ngomong kayak gitu. Itu namanya merendahkan orang'. Kok anak sekecil itu bisa ngomong seperti itu," lanjut Lita Gading masih marah.
Lita Gading kemudian mengatakan kalau seharusnya orangtua berperan menjadi pengontrol dari omongan dan sikap Arra dalam setiap konten. Seharusnya mereka memastikan konten tersebut tidak menyinggung siapa pun.
"Orangtuanya malah mendukung, malah ketawa. Harusnya ya, sebelum memposting harus memperhatikan dulu. Ada enggak bahasanya yang bikin resah. Ada enggak bahasanya yang menyinggung perasaan orang," tutur Lita Gading.
"Harusnya orangtuanya yang ngontrol. Jadi sekali lagi, kalau sampai orang tuanya kayak gini terus saya akan laporkan ke Perlindungan Anak karena ini sudah merupakan sebuah eksploitasi anak yang tidak benar," imbuhnya.
Lita Gading menganggap orangtua Arra sengaja menggunakan sang anak untuk meningkatkan popularitas media sosial mereka. Tapi dari sudut pandang sang psikolog, cara tersebut tidak bisa dibenarkan.
"Apalagi untuk konsumsi publik dan untuk meningkatkan engagement-nya. Orang tuanya mau cari duit tapi melalui jalurnya Arra. Apa-apaan sih kayak begini orangtua. Ini namanya bener-bener eksploitasi lho. Anda mendapatkan uang dari Arra," kata Lita Gading masih berapi-api.
"Harusnya kalau Anda mau meningkatkan follower sendiri ya pakai nama Anda sendiri lah, jangan nama Arra. Arra 'dijual' dalam tanda kutip untuk mendapatkan penghasilan untuk Anda. Sekali lagi saya keras ya sama kalian. Orangtua yang seperti ini tidak patut menjadi contoh," tandasnya.
Di akhir videonya, Lita Gading mengingatkan stasiun televisi dan pihak-pihak lain agar tidak mengundang orangtua Arra karena dinilai bukan contoh yang baik.