Sejarah Tradisi Baju Lebaran dari Masa ke Masa

Andi Ahmad S Suara.Com
Minggu, 23 Maret 2025 | 23:00 WIB
Sejarah Tradisi Baju Lebaran dari Masa ke Masa
Sejarah Tradisi Baju Lebaran dari Masa ke Masa (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tahun 1980-1990an

Pada era ini, model pakaian Lebaran mulai dipengaruhi oleh tren fesyen global. Di Indonesia, busana muslim seperti mukena, gamis, dan koko semakin populer, terutama dengan maraknya sinetron religi yang menampilkan pakaian khas Idul Fitri.

Tren Baju Lebaran di Era Modern

Saat ini, baju Lebaran bukan hanya sekadar pakaian tradisional, tetapi juga bagian dari tren fesyen. Berbagai desainer menciptakan koleksi busana muslim yang elegan dan kekinian. Baju seragam keluarga, warna pastel, serta bahan nyaman seperti katun dan linen menjadi tren yang banyak diminati.

Makna di Balik Baju Lebaran

  • Lebih dari sekadar tren, mengenakan pakaian baru saat Lebaran memiliki makna spiritual, di antaranya:
  • Simbol kebersihan dan kesucian, mencerminkan hati yang kembali fitrah setelah sebulan berpuasa.
  • Ungkapan kebahagiaan dan syukur, sebagai bentuk merayakan kemenangan setelah Ramadan.
  • Tali silaturahmi, dengan mengenakan pakaian terbaik saat berkumpul bersama keluarga dan kerabat.

Tradisi baju Lebaran terus berkembang seiring perubahan zaman. Namun, esensinya tetap sama, yaitu melambangkan kesucian, kebahagiaan, dan kebersamaan. Apa pun modelnya, yang terpenting adalah tetap berbusana sopan dan sesuai dengan nilai-nilai Islami.

Makna Idul Fitri

Idul Fitri merupakan hari raya yang dinanti-nantikan oleh umat Islam di seluruh dunia. Setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri menjadi momen kemenangan dan refleksi diri.

Namun, lebih dari sekadar perayaan, Idul Fitri memiliki makna mendalam dalam kehidupan seorang Muslim.

Baca Juga: Kata-Kata Mudik Lucu 2025, Bikin Ketawa di Tengah Macet!

1. Kembali ke Fitrah (Kesucian)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI