Apakah AI Bisa Atasi Banjir dan Kemacetan Mudik seperti Ide Gibran?

Ruth Meliana Suara.Com
Minggu, 23 Maret 2025 | 18:21 WIB
Apakah AI Bisa Atasi Banjir dan Kemacetan Mudik seperti Ide Gibran?
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melambaikan tangannya seusai meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Puskesmas Remaja di Samarinda, Kalimantan Timur, Rabu (12/2/2025). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka kembali menyampaikan pandangannya tentang artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurutnya, AI memiliki peran strategis dalam peningkatan pelayanan publik, termasuk mengatasi bencana banjir dan kemacetan arus mudik lebaran.

Gibran menyampaikan opini AI tersebut saat berpidato dalam acara diskusi di Universitas Pelita Harapan (UPH) Tangerang, Kamis (20/3/2025). Adapun diskusi itu bertajuk "Artificial Intelligence: Shaping Indonesia's Future."

“Ke depannya, kita ingin layanan publik, seperti pembayaran pajak atau pengelolaan lalu lintas, bisa lebih efisien dengan dukungan AI. Saat mudik misalnya, penumpukan kendaraan di gerbang tol atau titik-titik rawan macet lainnya bisa diminimalisir berkat solusi berbasis AI,” ujar Gibran dalam pidatonya.

“Kita tahu bahwa bencana banjir sering kali sulit diprediksi dan ditangani secara cepat. Dengan AI, kita berharap dapat merancang sistem peringatan dini yang lebih akurat serta respons yang lebih sigap,” tambah anak Presiden RI ke-7 Joko Widodo tersebut.

Lantas, apakah AI dapat dimanfaatkan untuk mengatasi banjir dan kemacetan lalu lintas akibat arus mudik seperti kata Gibran?

Pemanfaatan AI untuk Banjir

Petugas SAR mengevakuasi warga yang terendam banjir di Kawasan Grand Galaxy City, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Petugas SAR mengevakuasi warga yang terendam banjir di Kawasan Grand Galaxy City, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Menyadur bath.ac.id, para peneliti di Universitas Bath Inggris telah meluncurkan perangkat lunak deteksi berbasis AI bernama AI on The River. Perangkat ini dilatih untuk secara akurat mendeteksi serpihan alam, sampah atau limbah, yang menyumbat saringan sampah di gorong-gorong.

Selain itu, perangkat AI on The River itu dapat diintegrasikan ke sistem CCTV. Alhasil, AI yang dikembangkan oleh peneliti di Universitas Bath bisa memberikan peringatan dini kemungkinan banjir.

Dosen Departemen Ilmu Komputer Bath sekaligus anggota Pusat Adaptasi Iklim & Penelitian Lingkungan, Dr Andrew Barnes mengatakan, timnya berhasil mengembangkan model efisien yang dapat menangkap dan mengidentifikasi penyumbatan sungai sebelum menjadi masalah banjir.

Baca Juga: Pemudik Wajib Tahu! Ini Penyebab Ngantuk Saat Berkendara Jauh dan Cara Mengatasinya

“Kami telah mengembangkan sistem yang fleksibel dan dapat ditingkatkan skalanya – sistem ini dapat diterapkan hampir di mana saja, sehingga memberikan potensi yang besar di negara-negara yang mengalami masalah banjir tetapi sumber daya untuk mengembangkan alat serupa di tingkat lokal mungkin terbatas," ujarnya.

Menurutnya, penggunaan AI dan mesin untuk sistem peringatan dini dapat membantu otoritas setempat yang bertugas menjaga aliran jalur air, sehingga sumber daya yang dibutuhkan bisa tepat sasaran. Salah satunya bisa menanggapi potensi penyumbatan dengan cepat dan terfokus.

Pemanfaatan AI untuk kemacetan mudik

Ilustrasi jadwal one way arus mudik sampai kapan (pixabay)
Ilustrasi jadwal one way arus mudik sampai kapan (pixabay)

Pemanfaatan AI untuk kemacetan mudik sempat diteliti oleh Grace Wang, seorang Dekan Asosiasi Penelitian di Ying Wu College of Computing New Jersey Institute of Technology (NJIT). Direktur Pendiri Pusat Penelitian AI ini memaparkan opininya tentang bagaimana AI dapat membantu mengakhiri kemacetan lalu lintas.

Dalam kasus persimpangan kosong, kata Wang, algoritma pembelajaran mesin yang dilatih pada kumpulan data lalu lintas secara akurat berhasil memprediksi dan menyesuaikan durasi lampu lalu lintas.

Teknologi ini tidak hanya membantu menghemat waktu pengemudi yang berharga, tetapi juga membantu mereka menghindari tabrakan yang tidak diinginkan.

AI dapat berfungsi untuk mengoptimalkan arus lalu lintas, mengurangi kemacetan, dan meningkatkan mobilitas secara keseluruhan.

AI juga menjanjikan untuk memungkinkan pemantauan yang akurat terhadap jadwal parkir dan transportasi umum yang tersedia. Cara ini diyakini dapat mengurangi kemacetan dan kemungkinan kecelakaan di dalam dan area angkutan umum.

Selama ini, kemampuan sistem lalu lintas kota untuk menjalankan protokol tanggap darurat otomatis setelah kecelakaan sangat penting. Tujuannya tentu demi mencegah kerusakan harta benda maupun kehilangan nyawa.

Sistem lalu lintas AI ternyata dapat langsung mendeteksi kecelakaan, dan langsung mengirimkan detail yang relevan kepada otoritas setempat. Teknologi ini memungkinkan waktu respons yang lebih cepat dari tim tanggap darurat, serta mempercepat proses pengalihan lalu lintas yang biasanya sangat melelahkan.

Menyadur dari Traction Technology, AI dapat meningkatkan efisiensi sistem transportasi umum secara signifikan. AI juga bisa menganalisis permintaan waktu nyata dan menyesuaikan rute serta jadwal transportasi yang sesuai, baik kereta, pesawat, kapal, ataupun bus.

Misalnya, London Underground menggunakan AI untuk memprediksi waktu tempuh puncak dan mengoptimalkan frekuensi kereta. London Underground juga memakai AI untuk mengurangi kepadatan penumpang dan meningkatkan pengalaman penumpang secara keseluruhan.

Kontributor : Rizky Melinda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI