Suara.com - Bulan Ramadan tidak hanya menjadi waktu untuk meningkatkan ibadah, tetapi juga momen yang tepat untuk memperkuat kebiasaan hidup bersih dan sehat.
Kebersihan tidak hanya mencerminkan aspek fisik, tetapi juga menciptakan ketenangan batin dan mendukung lingkungan yang lebih baik bagi semua.
Konsep ini sejalan dengan filosofi gaya hidup Kirei, di mana setiap individu diajak untuk menjalani kehidupan yang lebih bersih, sehat, dan penuh kedamaian dalam lingkungan yang berkelanjutan.
Makna Gaya Hidup Kirei dalam Ramadan
Dalam bahasa Jepang, Kirei berarti "bersih" dan "indah". Filosofi ini mengajarkan bahwa kebersihan bukan sekadar kewajiban, tetapi juga bagian dari pola hidup yang membawa ketenangan dan kesejahteraan.

Di bulan Ramadan, kebersihan memiliki makna yang lebih dalam, karena menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan tempat ibadah dapat meningkatkan kenyamanan dalam menjalankan ibadah puasa dan salat.
Kebersihan dalam Islam sendiri memiliki nilai yang sangat tinggi. Rasulullah SAW bersabda, “Kebersihan adalah sebagian dari iman.” Dengan menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan tempat ibadah, seseorang dapat menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk dan nyaman.
Pentingnya Kebiasaan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi langkah nyata dalam mewujudkan gaya hidup Kirei. Kebiasaan sederhana seperti mencuci tangan sebelum makan, menjaga kebersihan pakaian, serta membersihkan lingkungan tempat tinggal dan tempat ibadah bisa memberikan dampak besar bagi kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Keutamaan dan Amalan 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan
Kegiatan edukasi mengenai PHBS menjadi sangat penting, terutama bagi anak-anak. Dengan memahami pentingnya kebersihan sejak dini, generasi mendatang akan lebih terbiasa menjaga kesehatan mereka sendiri dan lingkungan sekitar.