Apakah Gelar Drs dan Ir Itu Sama? Ramai Dibahas usai UGM Klarifikasi soal Ijazah Jokowi

Nur Khotimah Suara.Com
Sabtu, 22 Maret 2025 | 15:23 WIB
Apakah Gelar Drs dan Ir Itu Sama? Ramai Dibahas usai UGM Klarifikasi soal Ijazah Jokowi
Ilustrasi gelar Drs dan Ir, apakah sama? (pexels/erkulila)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Adapun mereka yang mengantongi gelar Doktorandus adalah mereka yang lulus dari berbagai disiplin ilmu murni atau yang berkecimpung dalam teori, seperti ilmu Sosial, matematika dan ilmu pengetahuan alam, seni, ilmu pedagogi atau pendidikan. Untuk lulusan perempuan, gelar yang diberikan adalah Dra alias Doktoranda.

Berbeda dengan gelar Doktorandus, gelar Ir atau Insinyur diberikan ke mereka yang lulus dari latar belakang jurusan terapan, seperti keteknikan, kehutanan, pertanian, perikanan, maupun sains terapan. 

Gelar Insinyur dahulunya memang adalah gelar akademik yang diberikan ke lulusan program studi setara dengan jenjang sarjana dalam bidang terapan.

Namun usai perombakan dunia akademis di tahun 1993, pemerintah memberi mandat agar perguruan tinggi di Indonesia tak lagi memberikan gelar Ir ke lulusan teknik dan jurusan serupa.

Gelar Insinyur kini menjadi gelar profesi, sebagaimana mandat yang tertuang di Undang-undang No. 11 Tahun 2014 Tentang Keinsinyuran.

Sementara itu, pihak UGM menegaskan keaslian ijazah Jokowi melalui klarifikasi terbarunya yang terbit pada Jumat (21/3/2025). Klarifikasi ini disampaikan setelah publik heboh soal penggunaan huruf Times New Roman di sampul skripsi Jokowi dan nomor ijazah yang tidak menggunakan klaster.

"Nomor tersebut berdasarkan urutan nomor induk mahasiswa yang diluluskan dan ditambahkan FKT, singkatan dari nama fakultas," kata Sigit Sunarta selaku Dekan Fakultas Kehutanan (FH) UGM, dilansir dari siaran pers yang diunggah di laman resmi ugm.ac.id.

Perihal huruf Times New Roman, Sigit Sunarta mengatakan bahwa hal itu wajar karena mahasiswa kala itu kebanyakan mencetak sampul skripsi di percetakan.

"Fakta adanya mesin percetakan di Sanur dan Prima juga seharusnya diketahui yang bersangkutan karena yang bersangkutan juga kuliah di UGM. Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan," tegasnya.

Baca Juga: Sejarah Times New Roman: Font 'Kuno' yang Bikin Isu Ijazah Jokowi Mencuat Kembali

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI