"Saat Idulfitri, saat Iduladha, perhatikan sunnah-nya, 'Taqabbalallahu Minna wa Minkum', kita doakan ya semoga diterima puasa kita, amalan kita, dan seluruhnya," jelas Ustaz Adi Hidayat.
"Kalimat yang singkat, jadi itu kalimat yang muncul diajarkan para ulama kita," katanya menambahkan.
Sedangkan untuk ucapan "Minal 'Aidin wal-Faizin" yang juga banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia, menurut Ustaz Adi Hidayat, sebenarnya baru muncul belakangan.
Namun apa hukumnya memakai ucapan tersebut saat merayakan Idul Fitri? Seperti ini penjelasan Ustaz Adi Hidayat.
"'Minal 'Aidin', (artinya) semoga kita termasuk orang yang kembali kepada fitrah, 'wal-Faizin', (artinya) dan beruntung kita. Itu utak-atik orang kita," terang Ustaz Adi Hidayat.
"Enggak salah kalau mau dipakai silakan saja, tapi kalau mau pakai yang sunnah yang tadi, 'Taqabbalallahu Minna wa Minkum'," tandasnya.
Dengan demikian, jelas bahwa ucapan "Taqabbalallahu Minna wa Minkum" lebih sesuai sunnah untuk diucapkan saat merayakan Idulfitri. Namun bukan berarti "Minal 'Aidin wal-Faizin" tidak boleh diucapkan, sebab bermakna sebagai doa dan harapan agar kita semua menjadi orang yang beruntung karena bisa kembali fitrah setelah menjalani ibadah puasa Ramadhan.

Berikut ini adalah beberapa contoh ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri dengan memakai frasa "Minal 'Aidin wal-Faizin":
- Semoga keajaiban di hari kemenangan ini membawa banyak kebahagiaan bagi kalian. Minal 'aidin wal-faizin, mohon maaf lahir dan batin.
- Ketika raga tak dapat berjumpa, izinkan saya meminta maaf, meski tak saling berjabat tangan. Taqabbalallahu minna wa minkum. Minal 'aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin.
- Taqabbalallahu minna wa minkum. Taqabbal yaa kariim. Minal 'aidin wal-faizin. Semoga segala kesalahan dapat dimaafkan dengan hati yang lapang. Selamat Idulfitri 1446 H.
Baca Juga: Warna-warni Lebaran di Berbagai Belahan Dunia, Tradisi Unik yang Patut Diketahui