Warna-warni Lebaran di Berbagai Belahan Dunia, Tradisi Unik yang Patut Diketahui

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 22 Maret 2025 | 06:05 WIB
Warna-warni Lebaran di Berbagai Belahan Dunia, Tradisi Unik yang Patut Diketahui
Warga Desa Adat Kapal dengan antusias mengikuti tradisi Aci Tabuh Rah Pengangon di Pura Desa Puseh Kapal, Badung, Bali pada Senin (10/10/2022) [Suara.com/Putu Yonata Udawananda]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hari Raya Idul Fitri atau lebaran, adalah sebuah momen sakral yang menandai berakhirnya bulan suci Ramadan, yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh penjuru dunia.

Meskipun esensi perayaannya sama, yakni sebagai hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa, setiap negara memiliki cara unik tersendiri dalam menyambut dan merayakan Lebaran.

Perbedaan budaya, adat istiadat, dan sejarah panjang setiap negara telah melahirkan tradisi-tradisi Lebaran yang kaya dan beragam.

Di beberapa negara, Lebaran dirayakan dengan meriah melalui festival-festival budaya yang menampilkan tarian, musik, dan kuliner khas daerah.

Sementara di negara lain, Lebaran dirayakan dengan lebih khidmat melalui kegiatan keagamaan seperti salat Id berjamaah, ziarah kubur, dan saling berbagi makanan dengan sesama.

Sejumlah pemudik sepeda motor yang menggunakan KRI Banda Aceh-593 tiba di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/4/2024). KRI Banda Aceh-593 yang belayar dari Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah, itu menurunkan 810 pemudik serta 181 unit sepeda motor. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU
Sejumlah pemudik sepeda motor yang menggunakan KRI Banda Aceh-593 tiba di Dermaga Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), Tanjung Priok, Jakarta, Senin (15/4/2024). KRI Banda Aceh-593 yang belayar dari Surabaya, Jawa Timur, dan Semarang, Jawa Tengah, itu menurunkan 810 pemudik serta 181 unit sepeda motor. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/YU

Di Indonesia, misalnya, tradisi mudik menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan Lebaran. Jutaan orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk berkumpul bersama keluarga dan kerabat.

Selain itu, tradisi halal bihalal juga menjadi momen penting untuk saling bermaafan dan mempererat tali silaturahmi.

Di negara-negara Timur Tengah, lebaran dirayakan dengan meriah melalui festival-festival yang menampilkan pertunjukan seni dan budaya.

Di Turki, tradisi mencium tangan orang yang lebih tua menjadi simbol penghormatan dan kasih sayang. Sementara di negara-negara Asia Selatan, seperti India dan Pakistan, Lebaran dirayakan dengan hidangan-hidangan manis yang lezat dan saling berbagi hadiah.

Baca Juga: Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar Menurut Ulama: Jangan Lewatkan Berkahnya

Ragam tradisi Lebaran di seluruh dunia ini menunjukkan betapa kayanya budaya Islam. Meskipun berbeda-beda dalam cara merayakan, esensi Lebaran tetap sama, yakni sebagai hari kemenangan dan kebahagiaan bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Berikut beberapa tradisi unik lebaran di berbagai belahan dunia yang dilansir dari berbagai sumber:

1. Arab Saudi

Sebagai tempat kelahiran Islam, Arab Saudi memiliki tradisi Lebaran yang sangat kental dengan nuansa religius. Banyak warga Saudi yang menghabiskan waktu Lebaran dengan mengunjungi Masjidil Haram di Mekkah atau Masjid Nabawi di Madinah untuk beribadah.

Selain itu, masyarakat juga saling mengunjungi keluarga dan teman-teman, serta memberikan hadiah kepada anak-anak sebagai bentuk kebahagiaan dan kebersamaan.

Salah satu hidangan khas Lebaran di Arab Saudi adalah Kabsa, yaitu nasi berbumbu dengan daging kambing atau ayam. Hidangan ini menjadi menu utama yang sering disajikan dalam perayaan Idul fitri.

2. Turki

Di Turki, Idul Fitri dikenal dengan sebutan Ramadan Bayram atau Festival Ramadan, yang bermakna perayaan kemenangan setelah berpuasa selama sebulan penuh.

Tradisi Lebaran di Turki tidak jauh berbeda dengan negara-negara Islam lainnya, seperti berbelanja, mengenakan pakaian baru, dan berkumpul bersama keluarga.

Anak-anak di Turki memiliki tradisi unik, yaitu berkeliling mengunjungi rumah-rumah tetangga dan keluarga dengan membawa kantong khusus untuk mengumpulkan permen, makanan manis, dan uang koin dari orang yang lebih tua. Mereka juga terbiasa mengambil rute yang berbeda saat kembali ke rumah setelah mengunjungi tetangga.

Hidangan khas Lebaran di Turki adalah Baklava, yaitu kue pastri berlapis dengan isian kacang seperti badam, kenari, atau pistachio yang ditumbuk kasar, serta diberi sirup manis yang terbuat dari gula, madu, kayu manis, dan kulit lemon.

3. Lebanon

Masyarakat Lebanon memiliki tradisi unik yang mirip dengan di Indonesia, yaitu mengunjungi makam keluarga untuk mendoakan sanak saudara yang telah meninggal.

Berbeda dengan tradisi tazkiyah di Indonesia yang dilakukan saat penghujung hari Lebaran, di Lebanon ziarah kubur biasanya dilakukan di awal hari setelah shalat Id.

Selain itu, ada tradisi eidiyah, yaitu pemberian uang kepada anak-anak sebagai bentuk kebahagiaan dalam perayaan Idul Fitri.

Hidangan khas yang biasa disajikan saat Lebaran di Lebanon adalah Kaak el Eid, kue cincin khas Lebanon, serta Maamoul, kue berisi kacang pistachio, kenari, atau kurma yang ditaburi gula halus.

Makanan khas lainnya adalah Reez a Djeij, yaitu nasi gurih dengan suwiran ayam dan daging, yang disajikan dengan kacang badam dan aneka rempah.

Setelah berkumpul bersama keluarga, masyarakat Lebanon biasanya menghabiskan waktu dengan berkeliling menikmati suasana Lebaran.

4. Pakistan

Di Pakistan, perayaan Idul Fitri dimulai dengan Chand Raat, yaitu malam bulan sabit yang menandai akhir Ramadan. Pada malam ini, masyarakat Pakistan berbondong-bondong ke pasar malam untuk berbelanja, membeli gelang, serta menghias tangan dengan henna.

Pada hari Lebaran, masyarakat Pakistan biasanya menyajikan Sheer Khurma, yaitu puding susu yang dicampur dengan kurma dan bihun. Selain itu, mereka juga mengunjungi keluarga dan teman-teman serta berbagi hadiah kepada anak-anak.

5. Maroko

Di Maroko, Idul Fitri dirayakan dengan penuh warna melalui makanan dan pakaian khas. Pusat perbelanjaan ramai dikunjungi oleh masyarakat yang membeli pakaian dan makanan sebagai persiapan perayaan Lebaran.

Perempuan Maroko, baik tua maupun muda, biasanya membuat berbagai motif hiasan di tangan menggunakan henna. Hiasan ini menjadi bagian penting dari perayaan Lebaran di Maroko.

Sementara itu, laki-laki Maroko mengenakan gandoura atau djellaba, yaitu jubah kaftan panjang khas Maroko, dengan sepatu sandal tradisional yang disebut belgha, yang berbentuk selop dengan tumit belakang terbuka.

Hidangan khas Lebaran di Maroko adalah Kaab al Ghazal, yaitu pastri berbentuk tanduk rusa yang berisi almond tumbuk manis.

Berbeda dengan pastel pada umumnya, Kaab al Ghazal dibuat dengan cara dipanggang dalam oven sehingga memiliki tekstur yang unik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI