12 Tradisi Lebaran di Indonesia, Eksplorasi Kekayaan Budaya Nusantara

Syaiful Rachman Suara.Com
Sabtu, 22 Maret 2025 | 05:30 WIB
12 Tradisi Lebaran di Indonesia, Eksplorasi Kekayaan Budaya Nusantara
Meriam Karbit Pontianak. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

2. Grebeg Syawal – Yogyakarta

Grebeg Syawal merupakan tradisi dari Keraton Yogyakarta yang dilakukan setiap 1 Syawal atau tepat pada Hari Raya Idulfitri. Tradisi ini telah ada sejak abad ke-16 sebagai wujud rasa syukur setelah melewati bulan Ramadan.

Acara ini ditandai dengan arak-arakan tujuh gunungan hasil bumi dan makanan yang akan diperebutkan oleh masyarakat setelah didoakan. Gunungan ini mencerminkan simbol kemakmuran dan berbagi rezeki kepada masyarakat.

3. Perang Topat – Lombok, Nusa Tenggara Barat

Di Lombok, NTB, ada tradisi Perang Topat atau “perang ketupat” yang melambangkan kerukunan antara umat Hindu dan Islam.

Tradisi ini diawali dengan doa dan ziarah di makam-makam leluhur sebelum masyarakat mulai saling melempar ketupat dalam suasana penuh kegembiraan.

Ketupat yang digunakan dalam perang ini dipercaya membawa berkah dan kesuburan.

4. Pawai Pengon – Jember

Pada hari ke-7 Syawal, masyarakat Jember mengadakan Pawai Pengon, di mana gerobak yang dihiasi janur kuning ditarik oleh dua ekor sapi mengelilingi desa.

Baca Juga: Update Daftar Harga Tiket Bus PO Eka Mira untuk Mudik Lebaran 2025

Setiap gerobak membawa ketupat dan hasil bumi sebagai simbol keberkahan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI