Lailatul Qadar Ramadan 1446 H Jatuh pada Malam ke-23, Ini Penjelasannya

Eko Faizin Suara.Com
Jum'at, 21 Maret 2025 | 20:44 WIB
Lailatul Qadar Ramadan 1446 H Jatuh pada Malam ke-23, Ini Penjelasannya
Ilustrasi Masjid -contoh susunan acara Maulid Nabi Muhammad SAW lengkap (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ramadan sudah memasuki 10 malam-malam terakhir. Salah satu malam istimewa yang ditunggu untuk diperoleh seluruh umat Islam ialah malam Lailatul Qadar.

Malam tersebut menjadi dinantikan karena Allah menjanjikan ampunan dan keberkahan yang sangat besar bagi hamba-hamba yang menemuinya.

Meski demikian, kedatangan malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan itu tidak bisa diprediksi ketepatannya seratus persen.

Di sisi lain, Imam Al Ghazali mempunyai panduan khusus untuk mengetahui kapan tiba malam Lailatul Qadar di setiap tahunnya.

Dalam artikel yang ditulis Ustaz Yusuf Suharto berjudul Kaidah Menandai Lailatul Qadar Menurut Al-Ghazali dijelaskan kedatangan lailatul qadar sebagaimana termaktub dalam kitab I'anatut Thalibin. 

Mengutip laman NU Online, jika awal Ramadan jatuh pada hari Minggu atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.

Lalu, apabila awal Ramadan hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21, jika awal Ramadan hari Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.

Sedangkan jika awal Ramadan hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25 dan jika awal Ramadan hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.

Panduan yang disampaikan Imam Al-Ghazali ini juga digunakan Syekh Abu Hasan asy-Syadzili sehingga dinilai cukup representatif.

Baca Juga: Ketahui Tanda-Tanda Alam Datangnya Malam Lailatul Qadar

"Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut," kata asy-Syadzili dalam testimoninya.

Sebagaimana diketahui, baik Pemerintah melalui Kementerian Agama ataupun Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Falakiyah PBNU mengikhbarkan bahwa awal Ramadhan 1446 H jatuh pada hari Sabtu, 1 Maret 2025.

Artinya, jika mengacu panduan Imam Al-Ghazali di atas, maka malam Lailatul Qadar Ramadan tahun 1446 H ini akan jatuh pada malam ke-23, yakni tepatnya pada Sabtu malam Minggu 22 Maret 2025.

Namun, hal itu tidak bisa dijadikan sebagai sebuah ketepatan yang pasti karena lailatul qadar bisa terjadi pada tanggal berapa saja sesuai kehendak Allah SWT.

Selain itu, pandangan ulama juga beragam mengenai peristiwa tersebut. Oleh karena itu, Ustadz Yusuf Suharto menyarankan agar senantiasa mencari lailatul qadar di malam-malam Ramadan, khususnya di tanggal ganjil pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Doa Malam Lailatul Qadar

Malam Lailatul Qadar diyakini umat Islam datang pada hari di antara 10 hari terakhir bulan Ramadan. Di malam yang lebih mulia dari seribu bulan itu, umat Islam dianjurkan untuk memanjatkan doa yang pernah diamalkan Rasulullah SAW.

Ustaz Alhafiz Kurniawan mencatat bahwa doa malam lailatul qadar itu disampaikan Rasulullah saat Sayyidah Aisyah bertanya mengenai amalan yang bisa dilakukan pada malam tersebut.

Setidaknya, Ustaz Alhafiz menulis dua redaksi doa yang dipanjatkan Rasulullah saw pada malam lailatul qadar.

"Dua redaksi doa malam Lailatul Qadar yang kami temukan dari dua riwayat hadits dari Sayyidah Aisyah ra. Dua redaksi ini diamalkan masyarakat di masjid-masjid di Indonesia," tulis Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU itu.

Adapun doa Lailatul Qadar sebagai berikut.

1. Allhumma innaka afuwwun karmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann (‘ann jika dibaca berjamaah).

Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).

2. Allhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘ann (‘ann, jika dibaca berjamaah).

Artinya: Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).

Ustaz Alhafiz menyebut redaksi kedua doa Lailatul Qadar ini diambil berdasarkan hadits riwayat lima imam hadits, kecuali Imam Abu Dawud.

Ia menyampaikan bahwa doa Lailatul Qadar ini dapat dibaca sepanjang bulan Ramadhan, khususnya di 10 hari terakhir bulan Ramadan.

Sebab, sebagaimana disebut di atas, mayoritas ulama Mazhab Syafi’i meyakini Lailatul Qadar jatuh pada rentang waktu itu.

"Hal ini berdasarkan isyarat hadits yang meriwayatkan Rasulullah meningkatkan ibadahnya pada 10 malam tersebut. Pada kesempatan itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa Lailatul Qadar," ungkapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI