Suara.com - Ramadan sudah memasuki 10 malam-malam terakhir. Salah satu malam istimewa yang ditunggu untuk diperoleh seluruh umat Islam ialah malam Lailatul Qadar.
Malam tersebut menjadi dinantikan karena Allah menjanjikan ampunan dan keberkahan yang sangat besar bagi hamba-hamba yang menemuinya.
Meski demikian, kedatangan malam yang disebut lebih baik dari seribu bulan itu tidak bisa diprediksi ketepatannya seratus persen.
Di sisi lain, Imam Al Ghazali mempunyai panduan khusus untuk mengetahui kapan tiba malam Lailatul Qadar di setiap tahunnya.
Dalam artikel yang ditulis Ustaz Yusuf Suharto berjudul Kaidah Menandai Lailatul Qadar Menurut Al-Ghazali dijelaskan kedatangan lailatul qadar sebagaimana termaktub dalam kitab I'anatut Thalibin.
Mengutip laman NU Online, jika awal Ramadan jatuh pada hari Minggu atau Rabu, maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-29.
Lalu, apabila awal Ramadan hari Senin maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-21, jika awal Ramadan hari Selasa atau Jumat maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27.
Sedangkan jika awal Ramadan hari Kamis maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-25 dan jika awal Ramadan hari Sabtu maka Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-23.
Panduan yang disampaikan Imam Al-Ghazali ini juga digunakan Syekh Abu Hasan asy-Syadzili sehingga dinilai cukup representatif.
Baca Juga: Ketahui Tanda-Tanda Alam Datangnya Malam Lailatul Qadar
"Semenjak saya menginjak usia dewasa Lailatul Qadar tidak pernah meleset dari jadwal atau kaidah tersebut," kata asy-Syadzili dalam testimoninya.