Rekomendasi 6 Buku yang Gambarkan Orde Baru, Perlu Dibaca Sebelum Lenyap!

Jum'at, 21 Maret 2025 | 17:17 WIB
Rekomendasi 6 Buku yang Gambarkan Orde Baru, Perlu Dibaca Sebelum Lenyap!
Ilustrasi buku di perpustakaan (Pexels/Pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Buku pernah menjadi sesuatu yang diburu dan distop peredarannya pada masa Orde Baru. Sejumlah buku di masa Orde Baru sempat dilarang edar lantaran dianggap mengandung paham kiri atau mengancam stabilitas politik dan keamanan negara.

Dulu buku sempat dilarang, media sosial belakangan juga mulai diramaikan soal kekhawatiran tentang menghilangnya berbagai literasi. Hal ini terkait dengan disahkannya RUU TNI.

Berikut Suara.com rangkum 5 buku fiksi sejarah yang perlu dibaca sebelum dilarang, antar lain:

1. Laut Bercerita

Cover Novel Laut Bercerita. (goodreads.com)
Cover Novel Laut Bercerita. (goodreads.com)

Laut Bercerita merupakan novel fenomenal karua penulis terkenal, Leila S Chudori. Novel ini terinsipirasi dari kisah nyata di mana bercerita tentang sekelompok aktivis mahasiswa yang hilang pada tahun 1998.

Pada era Orde Baru, sejumlah aktivis mahasiswa hilang di mana 13 di antaranya tak diketahui keberadaanya hingga kini.

Novel ini mengangkat rentang waktu tahun 90-an yang membawa pembaca di masa pemerintahan otoriter di bawah Soeharto.

Pada proses pembuatan novel tersebut, Laila yang merupakan mantan jurnalis mewawancari sejumlah aktivis yang selamat. Mulai dari Nezar Patria, Mugiyanto Sipin, dan lain sebagainya.

2. Amba

Baca Juga: Novel The Borrowed: Perjalanan Detektif Hong Kong dalam Memecahkan Misteri

Novel Amba (Goodreads)
Novel Amba (Goodreads)

Amba merupakan novel karya Laksmi Pamuntjak. Novel ini mengisahkan perempuan bernama Amba Kinanti dengan latar pembuangan orang-orang PKI dan yang diduga PKI ke Pulau Buru.

Amba dikisahkan mencintai pria bernama Bisma, seorang dokter lulusan Jerman Timur. Keduanya saling mencintai hingga memiliki anak di luar nikah lantaran Amba sudah dijodohkan dengan pria lain sebelumnya.

Sayangnya malapetaka datang pada tahun 1965. Bisma ditangkap karena dianggap mempunyai keterlibatan dengan PKI.

Bisma ditangkap lantaran menghadiri sebuah acara kesenian yang digelar oleh teman Bisma, Untarto. Bisma diasingkan ke Pulau Buru tanpa sepengatahuan Amba.

Cerita Amba mengisahkan penantian dan kehilangan seseorang di akibat situasi politik di era Orde Baru.

3. Gadis Kretek

cover gadis kretek (DocPribadi/rizkymelinda)
cover gadis kretek (DocPribadi/rizkymelinda)

Gadis Kretek sendiri bercerita tentang tragedi dan romantisme. Novel ini mengisahkan tentang Raja dan Jeng Yah menjadi benang merah cerita-cerita di novel tersebut.

Pak Raja begitu terpikat dengan kretek buatan Jeng Yah yang emrupakan pemilik dari Kretek Gadis. Produk kretek nomor satu di kota M.

Gadis Kretek sendiri tidak hanya membahas tentang kisah cinta namun juga menceritakan mengenai perkembangan kretek di Indonesia dari masa kolonial Belanda, Jepang, kemerdekaan Republik Indonesia, hingga zaman PKI.

4. Berita Kehilangan

KontraS bersama Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI), dan Asia Federation Against Involuntary Disappearances (AFAD) menerbitkan cerpen Berita Kehilangan [SuaraSulsel.id / Muhammad Yunus]
KontraS bersama Ikatan Keluarga Orang Hilang Indonesia (IKOHI), dan Asia Federation Against Involuntary Disappearances (AFAD) menerbitkan cerpen Berita Kehilangan [SuaraSulsel.id / Muhammad Yunus]

Berita Kehilangan merupakan karya dari penulis Sabda Armandio. Buku ini merupakan antologi cerita pendek yang diterbitkan oleh KontraS.

Buku ini mengisahkan pengalaman penghilangan paksa dan pelanggaran HAM berat di Indonesia.

5. Eksil

Film Eksil garapan sutradara Lola Amaria. [Instagram]
Film Eksil garapan sutradara Lola Amaria. [Instagram]

Buku berjudul Eksil karya Lola Amaria menceritakan kisah mahasiswa Indonesia yang dikirim ke luar negeri untuk menuntut ilmu. Sayangnya para mahasiwa tak bisa pulang lantaran pergilakan tahun 1965.

Mahasiswa-mahasiwa ini harus berjuang sendiri di negara asing dengan berbagai cara mempertahankan identitas sambil berharap bisa kembali ke Tanah Air.

6. Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998

Muhidin M Dahlan, atau yang akrap disapa Gus Muh meluncurkan buku terbarunya berjudul 'Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998.' (Suara.com/Yaumal)
Muhidin M Dahlan, atau yang akrap disapa Gus Muh meluncurkan buku terbarunya berjudul 'Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998.' (Suara.com/Yaumal)

Buku Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998 berisi cerita-cerita dari operasi penglipingan berita.

Buku ini bercerita tentang maslaah dan alasan penculikan dalam lanskap politik militersme. Buku ini juga mencerita tokoh mulai dari jenderal hingga elit politik. Buku ini juga menampilkan betapa gamangnya pengadilan militer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI