Suara.com - Lebaran adalah momen spesial untuk berkumpul dengan keluarga dan kerabat. Momen ini penuh dengan kebahagiaan, kehangatan, serta silaturahmi yang erat.
Namun, di tengah suasana yang penuh keakraban, ada beberapa pertanyaan yang sebaiknya dihindari agar tidak menyinggung perasaan orang lain. Ketimbang meminta yang ditanya agar tidak baperan, alangkah baiknya jika kita sendiri yang menjaga mulut agar tidak keluar pertanyaan-pertanyaan yang sensitif.
Berikut adalah daftar pertanyaan yang tidak boleh ditanyakan saat Lebaran.
1. "Kapan Nikah?"
Pertanyaan ini sering muncul, terutama bagi mereka yang masih lajang. Meskipun terdengar sederhana, pertanyaan ini bisa menimbulkan tekanan bagi yang ditanya, terutama jika mereka belum menemukan pasangan atau sedang menghadapi tantangan dalam hubungan.
Sebaiknya, gantilah dengan pertanyaan yang lebih netral seperti, "Bagaimana kabar kamu?" atau "Apa kabar pekerjaan dan kegiatanmu sekarang?"
2. "Kapan Punya Anak?"
Bagi pasangan yang sudah menikah, pertanyaan tentang anak bisa menjadi sangat sensitif. Tidak semua orang memiliki perjalanan yang mudah dalam memiliki keturunan, dan beberapa mungkin menghadapi tantangan kesehatan atau keputusan pribadi dalam hal ini.
Sebaiknya, biarkan mereka sendiri yang membagikan kabar tersebut tanpa perlu ditekan dengan pertanyaan yang bisa membuat mereka merasa tidak nyaman.
Baca Juga: 7 Etika Silaturahmi dengan Keluarga Besar saat Lebaran, Menjaga Hubungan Harmonis Tanpa Drama
3. "Berapa Gajinya Sekarang?"
Menanyakan penghasilan seseorang, apalagi di depan banyak orang, merupakan hal yang tidak sopan. Tidak semua orang nyaman membicarakan kondisi finansial mereka, dan pertanyaan ini bisa memicu rasa canggung atau bahkan minder. Sebaiknya, fokus pada pencapaian mereka tanpa menyentuh aspek keuangan.
4. "Kok Gendutan/Kurus Banget?"
Komentar tentang bentuk tubuh bisa membuat seseorang merasa tidak percaya diri. Setiap orang memiliki kondisi tubuh yang berbeda-beda, dan perubahan berat badan bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk kesehatan dan stres. Daripada menyinggung soal fisik, lebih baik tanyakan kabar mereka secara umum dengan nada positif.
5. "Kerja di Mana Sekarang? Kok Belum Sukses?"
Tidak semua orang memiliki perjalanan karier yang mulus. Ada yang sedang berjuang mencari pekerjaan, baru saja di-PHK, atau menghadapi tantangan lainnya. Menanyakan hal ini bisa membuat seseorang merasa sedih atau tertekan.
Sebagai gantinya, beri dukungan dengan pertanyaan seperti, "Apa yang sedang kamu jalani sekarang?" atau "Ada hal baru yang sedang kamu eksplorasi?"
6. "Kapan Lulus?"
Bagi mahasiswa atau pelajar, pertanyaan ini bisa menjadi beban jika mereka masih berjuang menyelesaikan studi. Alih-alih memberikan motivasi, pertanyaan ini bisa menimbulkan kecemasan, terutama jika mereka mengalami kendala akademik.
Sebaiknya, beri semangat dengan menanyakan pengalaman kuliah mereka atau rencana masa depan tanpa menekan.
7. "Kok Belum Punya Rumah/Mobil?"
Tidak semua orang memiliki kemampuan finansial yang sama. Menanyakan soal kepemilikan aset bisa membuat seseorang merasa terbebani. Sebaiknya, hindari pembicaraan tentang materi dan lebih fokus pada kebahagiaan serta kebersamaan dalam momen Lebaran.
Lebaran adalah waktu untuk berbagi kebahagiaan dan menjaga hubungan baik dengan keluarga serta kerabat. Oleh karena itu, penting untuk lebih berhati-hati dalam memilih pertanyaan agar tidak menyinggung perasaan orang lain.
Alih-alih menanyakan hal yang sensitif, cobalah untuk berbincang dengan topik yang lebih positif dan membangun. Dengan begitu, suasana Lebaran tetap hangat dan menyenangkan bagi semua orang.
Selain itu, jangan lupa memberikan dukungan emosional dan semangat positif kepada keluarga serta sahabat selama perayaan. Dengan menghindari pertanyaan yang terlalu pribadi, kita turut menjaga perasaan dan keharmonisan dalam setiap interaksi.
Mari rayakan Lebaran dengan penuh rasa syukur, kebersamaan, dan kehangatan yang menyentuh hati semua orang, dan kebahagiaan sejati selalu.