4. Menyenangkan Tuan Rumah
Salah satu adab bertamu adalah berusaha membahagiakan tuan rumah. Menunjukkan sikap yang menyenangkan dan menghargai jamuan yang disediakan dapat membuat tuan rumah merasa dihormati.
Bahkan, dalam Islam, tamu yang sedang menjalankan puasa sunnah diperbolehkan berbuka jika itu dapat membahagiakan tuan rumah, selama puasanya bukan puasa wajib.
5. Menghindari Fitnah
Untuk menghindari fitnah, seorang laki-laki sebaiknya tidak bertamu ke rumah yang hanya dihuni oleh seorang perempuan sendirian. Jika perlu berkunjung, sebaiknya ia didampingi oleh istri atau anggota keluarga lainnya.

6. Membawa Buah Tangan
Salah satu cara membahagiakan tuan rumah adalah dengan membawa bingkisan atau buah tangan, baik untuk pemilik rumah, keluarga, maupun anak-anaknya.
Namun, hal ini bukanlah keharusan sehingga tidak boleh menjadi penghalang dalam menjalin silaturahmi.
7. Menjaga Lisan
Menjaga lisan merupakan bagian penting dari etika dalam bersilaturahmi, terutama saat bertemu dengan keluarga besar di momen Lebaran.
Perkataan yang baik dapat mempererat hubungan, sedangkan ucapan yang tidak terjaga bisa menyinggung perasaan dan merusak kebersamaan.
Maka, hindari pembicaraan yang berpotensi menyakiti hati, seperti pertanyaan pribadi yang sensitif atau topik yang tidak bermanfaat.
Selain tujuh etika di atas, jika membawa anak-anak pastikan mereka tetap dalam pengawasan dan tidak membuat kegaduhan. Ajarkan anak untuk menghormati orang yang lebih tua serta tidak merusak atau mengacak-acak barang di rumah tuan rumah.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik & Balik Lebaran 2025 Ratusan Ribu Personel Dikerahkan
Menjaga etika saat bertamu ke keluarga besar saat Lebaran sangat penting agar silaturahmi tetap terjalin dengan baik. Dengan menerapkan sikap sopan dan menghargai tuan rumah, momen Lebaran akan menjadi lebih menyenangkan bagi semua pihak.