Suara.com - Lebaran menjadi momen istimewa yang dinanti-nantikan oleh umat Islam karena dapat berkumpul dan menjalin kembali silaturahmi dengan keluarga besar. Umumnya, setelah melaksanakan salat Id, umat Islam akan saling berkunjung ke rumah sanak saudara untuk bersilaturahmi.
Tradisi ini menjadi kesempatan berharga untuk mempererat hubungan keluarga, saling memaafkan, dan berbagi kebahagiaan.
Namun, dalam euforia perayaan Lebaran, ada beberapa etika yang tetap harus dijaga agar tidak menyinggung perasaan orang lain sehingga hubungan tetap harmonis.
Etika Silaturahmi dengan Keluarga Besar saat Lebaran
Mengutip dari laman NU Online, dijelaskan ada beberapa etika silaturahmi yang harus diperhatikan saat momen Lebaran, antara lain:
1. Niat Silaturahmi
Hal pertama yang harus diperhatikan ketika silaturahmi adalah niatnya. Sebab, niat memiliki peran yang sangat penting, karena segala sesuatu bergantung pada niatnya.
Dalam silaturahmi saat Lebaran, niat yang baik dapat tertanam dalam hati sekaligus tercermin dalam perbuatan, seperti keinginan untuk menyambung tali silaturahmi, mempererat hubungan sesama Muslim, dan membahagiakan orang yang dikunjungi.

2. Jadwal Bertamu
Ketika hendak bertamu, sebaiknya dilakukan pada waktu yang tepat, tidak saat tuan rumah sedang beristirahat atau baru pulang dari bepergian. Karena itu, hindari datang terlalu pagi atau terlalu malam agar tidak mengganggu waktu mereka. Jika memungkinkan, hubungi terlebih dahulu untuk memastikan waktu yang tepat.
Hal ini menjadi salah satu etika karena waktu yang tepat bisa menjaga kenyamanan dan tidak mengganggu waktu istirahat tuan rumah.
3. Tidak Mencari Makanan Gratis
Menata niat dengan baik sangatlah penting, sehingga disarankan agar tidak ada maksud lain, misalnya hanya ingin mendapat makanan gratis.
Baca Juga: Puncak Arus Mudik & Balik Lebaran 2025 Ratusan Ribu Personel Dikerahkan
Jika tuan rumah menyajikan jamuan, sebaiknya menikmatinya dengan niat untuk memperoleh kekuatan dalam beribadah, meraih keberkahan dari kebersamaan, dan mempererat silaturahmi.