Para sahabat yang menyaksikan keajaiban tersebut meyakini bahwa keutuhan jasadnya adalah berkah dari amalan ibadahnya, terutama kebiasaannya berpuasa.
Setelah tujuh hari, akhirnya mereka menemukan sebuah pulau dan Abu Thalhah pun dimakamkan di sana, jauh dari keluarga, tetapi dekat dengan ridha Allah SWT.
Kisah Abu Thalhah Al Anshari mengajarkan banyak hal kepada kita. Ia adalah contoh nyata bagaimana seorang Muslim dapat menjalani hidupnya dengan penuh ketakwaan, keberanian, dan kedermawanan.
Demikianlah kisah sahabat nabi yang jasadnya utuh karena puasa Ramadhan. Kebiasaannya berpuasa secara konsisten tidak hanya memberikan manfaat spiritual selama hidupnya, tetapi juga menjadi sebab keistimewaan yang Allah berikan setelah wafatnya.
Kontributor : Dini Sukmaningtyas