"Laporannya harus sudah diterima maksimal tiga bulan sejak pengangkatan," tegas Budi.
Jika dihitung sejak pengangkatannya di pertengahan Maret 2025, maka Ifan wajib sudah melaporkan harta kekayaan miliknya di pertengahan Juni 2025 mendatang.
PT PFN sendiri sudah menjadi Persereoan sejak tahun 2023 dan dinaungi oleh Kementerian BUMN. Perusahaan yang bergerak di bidang industri audiovisual ini pun banyak tidak diketahui oleh masyarakat. Namun, beberapa karya yang sempat diluncurkan PT PFN yang paling terkenal ialah produksi serial Laptop Si Unyil yang beberapa tahun sempat tayang di salah satu televisi swasta.
Tak pernah terdengar soal kiprahnya sebagai perusahaan di bawah BUMN, nama PT PFN mendadak kembali viral usai Ifan Seventeen ditunjuk sebagai Direktur Utama PT PFN yang baru.
Deretan Film Produksi PT PFN yang Kini Dipimpin Ifan Seventeen
Melansir laman resminya, PT PFN adalah BUMN yang memposisikan diri dalam tiga fungsi utama, yakni sebagai agregator rumah produksi, kurator konten, hingga mengatur distribusi film serta konten kepada off-taker seperti layar lebar dan OTT.
Sejak diresmikan sebagai perusahaan film Indonesia pada tahun 1945, PT PFN sudah memproduksi beberapa judul film. Secara garis besar produksi film PT PFN dibagi dalam tiga kelompok, yakni Film Layar Lebar, Film Klasik, serta Film Pendek.
Beberapa judul film yang diproduksi oleh PFN adalah "Kuambil Lagi Hatiku" (2019), "Anak Titipan Setan" (2023), "Djajaprana" (1955), "Si Nila" (1979), "Yuyun Pasien Rumah Sakit Jiwa" (1979), "Harmonikaku" (1979), "Ulang Tahun Pernikahan" (2020), dan "Positif" (2020).
Kontributor : Dea Nabila
Baca Juga: Gandhi Fernando Tantang Ifan Seventeen Jawab Soal Distribusi Film: Politiknya Cuma Bagi-Bagi Jatah