Suara.com - Berbagai kalangan merasa kecewa usai DPR RI mengesahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI menjadi Undang-Undang. Publik meyakini jika anggota dewan lebih mendengar suara pihak militer ketimbang rakyat meski sudah berunjuk rasa.
Salah satu yang ikut buka suara adalah komika sekaligus aktor, Bintang Emon. Ia yang tidak pro pemerintah menuliskan "devide et impera" dalam menanggapi video tentang alasan sekumpulan orang mendukung RUU TNI.
Istilah tersebut kerap dipakai sekutu saat sedang menjajah Indonesia. Lantas, apakah maknanya Tanah Air kembali dijajah, namun oleh bangsa sendiri? Adapun berikut penjelasan tentang arti devide et impera.
Arti Devide et Impera

Merangkum berbagai sumber, devide et impera berarti politik pecah belah atau adu domba yang diterapkan oleh Belanda saat menjajah Indonesia. Strategi ini dipopulerkan oleh Julius Caesar dalam upaya untuk membangun Kekaisaran Romawi.
Begitu penjajah Belanda datang ke Indonesia, mereka langsung mempraktikkan politik devide et impera. Adapun tujuannya untuk memecah belah sebuah kelompok menjadi lebih kecil sehingga lebih mudah ditaklukkan.
Secara harfiah, devide et impera berasal dari bahasa Latin yang bermakna pecah dan berkuasa. Strategi ini diinisiasi oleh VOC selama berada di Indonesia. VOC atau Kongsi Dagang Hindia Belanda sendiri dibentuk pada 20 Maret 1602.
Orientas mereka mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan menaklukkan berbagai kerajaan di Nusantara. Tak hanya itu, VOC juga berusaha menguasai jalur perdagangan sekaligus memonopoli rempah.
Untuk bisa mencapai tujuan tersebut, VOC pun lantas menerapkan strategi politik adu domba atau devide et impera. Pasalnya, saat Belanda pertama kali datang ke Indonesia, jumlah orang mereka masih sangat sedikit.
Belanda pun hanya mampu menguasai beberapa pos dagang dan benteng di Ambon, kemudian Batavia (saat ini Jakarta). Untuk memperluas wilayah kekuasaannya tersebut, VOC menerapkan strategi devide et impera.
Baca Juga: Tentara Harus Mundur Dilarang Main 2 Kaki di K/L, TB Hasanuddin ke Panglima: Kita Harus Taat Azas
Penerapan politik devide et impera dilaksanakan VOC dengan berbagai cara. Di antaranya, menciptakan teman dan musuh bersama, memanajemen negoisasi, hingga mengatur terjadinya perang saudara.