Suara.com - Pelanggaran hak kekayaan intelektual (IP) dan peredaran barang palsu telah menjadi tantangan global yang berdampak pada berbagai industri, termasuk sektor ritel dan hiburan.
Dalam upaya memperkuat perlindungan IP serta menjaga kepercayaan pelanggan, Sanrio meluncurkan kampanye lintas negara bertajuk “Sanrio Menghargai Nilai-nilai Autentisitas” di Asia Tenggara.
Kampanye ini berfokus pada peningkatan kesadaran akan dampak negatif dari produk palsu serta pentingnya membeli barang asli.
Dengan menjangkau tiga negara utama—Singapura, Thailand, dan Indonesia—Sanrio menegaskan komitmennya dalam melindungi keunikan dan nilai autentik dari karakter-karakter ikoniknya, seperti Hello Kitty, My Melody, Cinnamoroll, dan Gudetama.
Mengapa Kampanye Ini Penting?

Sebagai salah satu pasar terbesar Sanrio, Asia Tenggara memiliki komunitas penggemar yang luas dan loyal. Namun, maraknya barang palsu di pasaran dapat merugikan konsumen, baik dari segi kualitas maupun keamanan produk.
Produk palsu sering kali dibuat dengan bahan yang tidak memenuhi standar keamanan, yang dapat berdampak buruk bagi konsumen, terutama anak-anak.
Selain itu, pemalsuan juga merugikan industri kreatif dan bisnis yang berinvestasi dalam menciptakan produk berkualitas tinggi. Oleh karena itu, kampanye ini bertujuan untuk mengedukasi pelanggan dan mitra bisnis tentang pentingnya menghargai hak kekayaan intelektual.
Sebagai bagian dari inisiatif ini, Sanrio meluncurkan berbagai strategi pemasaran, termasuk iklan out-of-home (OOH) dan iklan digital di lokasi strategis di tiga negara tersebut.
Baca Juga: Deretan Wajah Influencer dan Artis Pendikung Prabowo-Gibran Ditandai Publik: Cancel dan Boikot!
Pesan kampanye ini dapat ditemukan di dalam gerbong kereta dan jaringan transportasi umum dengan gambar-gambar menggemaskan dari Hello Kitty, My Melody, Cinnamoroll hingga Gudetama.