Suara.com - Belakangan ini, frasa "we're doomed" semakin sering muncul di media sosial, terutama dalam berbagai unggahan yang membahas isu-isu global maupun lokal.
Ungkapan ini mencerminkan rasa pesimisme, keputusasaan, atau keprihatinan terhadap situasi yang sedang terjadi. Tapi, apa sebenarnya arti dari "we're doomed" dan mengapa banyak orang menggunakannya dalam berbagai konteks, termasuk di Indonesia?
Arti dan Asal-Usul "We're Doomed"
Secara harfiah, "we're doomed" berarti "kita celaka" atau "kita sudah tamat." Frasa ini sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi dan tidak ada cara untuk menghindarinya. Istilah ini kerap muncul dalam film, serial televisi, dan literatur yang menggambarkan kehancuran atau nasib buruk yang tak terhindarkan.
Dalam budaya populer, frasa ini banyak digunakan dalam konteks fiksi ilmiah, bencana, atau bahkan komedi gelap. Salah satu penggunaan terkenal adalah dalam film "Star Wars" ketika karakter C-3PO sering mengatakan "we're doomed" saat menghadapi bahaya.
Mengapa "We're Doomed" Viral di Media Sosial?
Di era digital, pengguna media sosial sering menggunakan "we're doomed" sebagai bentuk reaksi terhadap berita atau fenomena tertentu yang dianggap mencemaskan.
Frasa ini sering muncul dalam unggahan tentang perubahan iklim, ketidakstabilan ekonomi, konflik global, atau bahkan dalam konteks hiburan seperti hasil pertandingan olahraga yang mengecewakan.
Banyak netizen menggunakan frasa ini secara ironis atau bercanda. Misalnya, ketika ada kebijakan baru yang dianggap tidak menguntungkan atau ketika seseorang melihat tren yang menurut mereka mengarah pada sesuatu yang lebih buruk, mereka akan menuliskan "we're doomed" sebagai bentuk ekspresi frustrasi atau sindiran.
Baca Juga: Hujan-hujanan Tunggu Gibran, Warga Samarinda Kecewa Cuma Dapat Buku: Dulu Jokowi Kasih Uang!
Di Indonesia, frasa "we're doomed" juga kerap digunakan dalam menanggapi berbagai isu nasional. Beberapa topik yang sering dikaitkan dengan penggunaan frasa ini antara lain: