"Memang dirimu tidak bisa melakukan shalat tarawih dan siang pun tidak berpuasa, akan tetapi lisanmu jangan lepas dari bershalawat kepada Rasulullah dan beristighfar," kata Buya Yahya lebih lanjut.
Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar
Buya Yahya menjelaskan salah satu tanda-tanda yang diungkap oleh Rasulullah adalah matahari di waktu pagi sebelum malam lailatul qadar bersinar tak begitu menyengat.
"Pertama, matahari terbit di mataharinya. Tidak menyengat sekali," jelas Buya Yahya kepada jemaahnya.
Penjelasan Buya Yahya senada dengan apa yang tertuang dalam hadist Riwayat Muslim yang berbunyi "Malam itu adalah malam yang cerah yaitu malam kedua puluh tujuh (dari bulan Ramadan). Dan tanda-tandanya ialah pada pagi harinya mataharinya terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyorot".

Disebutkannya, udara di malam lailatul qadar juga berhembus kencang dan tak begitu pengap sebagaimana pemaparan Buya Yahya.
"(Ada) hembusan angin yang kencang. Tidak terlalu pengap. Udaranya ceria, gak ada sesuatu yang mengganggu," jelas Buya Yahya.
Senada dengan tanda pertama dan kedua, Buya Yahya juga menjelaskan tanda ketiga yakni malam hari tampak terang dan terasa tidak terlalu dingin maupun tidak terlalu panas.
"Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin tidak pula panas. Pada malam itu tidak dihalalkan dilemparnya bintang, sampai pagi harinya," bunyi hadist riwayat Imam Ahmad yang dijelaskan oleh Buya Yahya.
Baca Juga: 5 Amalan Utama Malam Lallilatul Qodar Menurut Para Ulama, Tak Hanya Sholat Malam