Suara.com - Memasuki 10 malam terakhir Ramadan, ada salah satu amalan ibadah yang dilakukan oleh sebagian besar umat muslim di dunia, yakni I’tikaf.
Melakukan I’tikaf merupakan sebuah bentuk pengabdian dan ibadah kepada Allah SWT dengan tujuan untuk memperdalam hubungan spiritual dengan-Nya. Amalan ibadah ini menjadi upaya untuk meraih Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Lantas, apa pengertian I’tikaf? Bagaimana niat dan kapan waktu yang tepat untuk melakukannya? Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian I’tikaf
Dikutip dari laman Muhammadiyah, I’tikaf merupakan aktivitas berdiam diri di masjid dan melakukan amalan-amalan ibadah dalam satu waktu tertentu dengan tujuan mengharap ridho Allah SWT.
Dalam sebuah buku karya R.Syamsul dan M.Nielda berjudul Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya, disebutkan bahwa Rasulullah SAW memiliki kebiasaan melakukan I’tikaf di 10 malam terakhir bulan Ramadan.
أَنَّ كَانَ يَعْتَكِفُ الْعَشْرَ الْأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانِ. حَتَّى تَوَفَّاهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ. ثُمَّ اعْتَكَفَ أَزْوَاجُهُ مِنْ بَعْدِهِ
Artinya: "Bahwasanya Nabi SAW beri'tikaf pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan sampai beliau dipanggil Allah Azza wa Jalla, kemudian istri-istri beliau (meneruskan) beri'tikaf setelah beliau wafat." (HR Muslim).

Niat I’tikaf
Sama seperti melakukan ibadah lainnya, seperti salat dan berpuasa, I’tikaf juga wajib mengucapkan niat sebelum melaksanakannya.
Namun, tidak sedikit umat muslim masih belum tahu bagaimana niat melakukan I’tikaf. Adapun bacaan niat I’tikaf yang disebutkan oleh Mazhab Syafi’i adalah sebagai berikut.
Baca Juga: 5 Masjid Impian yang Diwujudkan Atta Halilintar, Definisi Rezeki Melimpah Tak Lupa Akhirat
نَوَيْتُ الْاِعْتِكَافَ فِي هَذَا المَسْجِدِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى