Ketentuan Qadha Puasa Bagi Perempuan Haid
Perempuan yang sedang memasuki masa haid di bulan Ramadhan, diberi toleransi untuk tidak menjalankan puasa. Namun, mengingat puasa Ramadhan hukumnya adalah wajib, maka setiap puasa yang telah ditinggalkan harus diganti di kemudian hari setelah bulan Ramadhan.
Misalnya, di pertengahan puasa Ramadhan, kamu haid selama 7 hari, maka kamu wajib mengganti hutang puasa 7 hari ini di lain waktu di luar bulan Ramadhan. Lalu, bagaimana jika haid yang dialami terjadi lebih dari 7 hari? Apakah boleh puasa?
Perlu dicatat bahwa, siklus haid setiap perempuan berbeda-beda. Ada yang siklus haidnya 3-7 hari, ada pula yang lebih dari 7 hari, bahkan sampai 15 hari.
Diketahui, selama haid terjadi tidak lebih dari 15 hari, maka kamu masih belum boleh puasa. Sebab kalangan ulama berpendapat bahwa, haid yang terjadi lebih dari 15 hari akan dianggap sebagai darah istihadhah, atau darah yang keluar lantaran mengalami penyakit tertentu.
Doa Niat Ganti Puasa Ramadhan Karena Haid
Membaca niat merupakan syarat sah dalam menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Mengutip NU Online, dalam hadist Rasulullah SAW menyetakan:
"Barang siapa yang tidak berniat puasa pada malam hari sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya." (HR. Abu Daud, No. 2454, dishahihkan oleh Al-Albani dalam Irwa’ Al-Ghalil, No. 914)
Oleh sebab itu, niat qadha puasa Ramadhan juga harus dilakukan sebelum fajar tiba. Secara umum, doa niat ganti puasa Ramadhan karena haid, sama dengan niat qadha puasa lainnya. Berikut ini adalah bacaan niatnya:
Baca Juga: Bolehkah Perempuan Haid Membaca Al-Quran dan Masuk Masjid? Ini Penjelasannya
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلَّهِ تَعَالَى