Lengkap! Dalil Shalat Tarawih: Dari Kesepakatan Ulama Hingga Malam Lailatul Qadar

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Kamis, 20 Maret 2025 | 14:25 WIB
Lengkap! Dalil Shalat Tarawih: Dari Kesepakatan Ulama Hingga Malam Lailatul Qadar
Dalil Shalat Tarawih dari Al-Quran dan Hadits (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Shalat tarawih merupakan ibadah yang secara khusus dikerjakan saat bulan Ramadhan tiba. Oleh karena itu, ibadah ini termasuk salah satu ibadah yang istimewa bagi umat Islam. Bahkan ada banyak dalil shalat tarawih dari Al-Quran dan Hadits yang menjelaskan keutaman dan keistimewaannya.

Dalam praktinya, banyak muslim yang mengerjakan shalat tarawih secara berjamah di masjid. Meski demikian tak sedikit pula yang melaksanakan tarwih sendiri di rumah karena berbagai alasan masing-masing. Sholat tarawih sendiri dikerjakan setelah sholat Isya dan berakhir sebelum sahur.

Dalil Shalat Tarawih dari Al-Quran dan Hadits

Melansir dari berbagai sumber, berikut adalah ayat yang menjelaskan tentang shalat tarawih mulai dari keutamaan hingga keistimewaannya:

1. Kesunnah Shalat Tarawih Merupakan Kesepakatan Ulama

Syekh Taqiyuddin al-Hishni dalam karyanya Kifayatul Akhyar menerangkan bahwa kesunnahan shalat tarawih adalah hasil kesepakatan seluruh ulama dari berbagai mazhab. Al-Hishni mengatakan:

وَأما صَلَاة التَّرَاوِيح فَلَا شكّ فِي سنيتها وانعقد الْإِجْمَاع على ذَلِك قَالَه غير وَاحِد وَلَا عِبْرَة بشواذ الْأَقْوَال 

“Adapun shalat tarawih, tidak diragukan lagi di dalam kesunnahannya. Kesepakatan ulama telah menjadi kukuh di dalam kesunnahannya, yang demikian dikatakan tidak hanya satu orang. Tidak dianggap pendapat-pendapat yang menyimpang” (Syekh Taqiyuddin al-Hishni, Kifayah al-Akhyar, hal. 89).

2. Shalat Tarawih Bisa Mendatangkan Ampunan

Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Membaca Doa Qunut Witir Saat Salat Tarawih di Bulan Ramadan?

Nabi Muhammad SAW dalam riwayat Imam al-Bukhari, Muslim dan lainnya mengatakan:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Syekh Khatib al-Syarbini juga menegaskan:

وَقَدْ اتَّفَقُوا عَلَى سُنِّيَّتِهَا وَعَلَى أَنَّهَا الْمُرَادُ مِنْ قَوْلِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ» رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ وَقَوْلُهُ: إيمَانًا: أَيْ تَصْدِيقًا بِأَنَّهُ حَقٌّ مُعْتَقِدًا فَضِيلَتَهُ، وَاحْتِسَابًا: أَيْ إخْلَاصًا، 

Ulama sepakat atas kesunnahan tarawih dan sesungguhnya tarawih adalah shalat yang dikehendaki dalam hadits Nabi, Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau. Hadits diriwayatkan al-Bukhari. Adapun sabda Nabi “imanan”, maksudnya adalah membenarkan bahwa yang demikian itu haq seraya meyakini keutamaannya. Sabda Nabi “wahtisaban”, maksudnya ikhlas” (Syekh Khatib al-Syarbini, Mughni al-Muhtaj, juz 1, hal. 459).

3. Shalat Tarawih Sebagai Pelebur Dosa

Syekh Muhammad bin Ahmad al-Ramli mengatakan:

قَالَ الْإِمَامُ: )وَالْمُكَفَّرُ الصَّغَائِرُ دُونَ الْكَبَائِرِ( . قَالَ صَاحِبُ الذَّخَائِرِ: وَهَذَا مِنْهُ تَحَكُّمٌ يَحْتَاجُ إلَى دَلِيلٍ وَالْحَدِيثُ عَامٌّ وَفَضْلُ اللَّهِ وَاسِعٌ لَا يُحْجَرُ. قَالَ ابْنُ الْمُنْذِرِ فِي قَوْلِهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - «مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ» : هَذَا قَوْلٌ عَامٌّ يُرْجَى أَنَّهُ يُغْفَرُ لَهُ جَمِيعُ ذُنُوبِهِ صَغِيرُهَا وَكَبِيرُهَا

Al-Imam al-Haramain berkata, yang dilebur adalah dosa-dosa kecil, bukan dosa-dosa besar. Berkata pengarang kitab al-Dzakhair, ini adalah vonis sepihak dari al-Imam al-Haramain yang butuh dalil, padahal haditsnya umum dan anugerah Allah luas tak terbendung. Ibnu al-Mundzir berkata di dalam sabda Nabi, Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau, ini adalah perkataan yang umum, diharapkan terampuninya seluruh dosa-dosa bagi pengamalnya, dosa kecil dan besar” (Syekh Muhammad bin Ahmad al-Ramli, Nihayah al-Muhtaj, juz 3, hal. 206).

4. Pahala Shalat Tarawih seperti Shalat Semalam 

"Barang siapa yang ikut melaksanakan sholat tarawih berjamaah bersama imam sampai selesai maka baginya akan dicatat seperti salat semalam penuh." (HR. Abu Daud dan Turmudzi). 

5. Malam yang Lebih Baik dari Seribu Bulan

Dalam Al-Quran surah Al-Qadr disebutkan bahwa di bulan Ramadhan ada malam yqng istimewa bagi umat Islam, di mana malam itu Al-Quran diturunkan.

"Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur'an pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam qadar itu? Malam qadar itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 1-3).

Ayat tersebut menunjukkan bahwa malam lailatul qadar, yang terjadi pada bulan Ramadhan, merupakan malam yang sangat mulia dan memiliki keutamaan  besar.

6. Shalat Tarawih jadi Amalan Rutin Rasulullah SAW

Dari Umar bin Khattab ra, ia berkata: "Rasulullah SAW telah memerintahkan kami untuk melaksanakan shalat Tarawih. Kemudian, beliau keluar untuk mengerjakan shalat itu pada malam berikutnya. Kemudian, orang-orang berkumpul dan shalat bersama beliau. Keesokan harinya, orang-orang semakin banyak bergabung hingga jamaah menjadi terlalu besar untuk masjid, tetapi Rasulullah SAW tetap melaksanakan shalat Tarawih bersama mereka." (HR. Bukhari)

Hadis di atas menunjukkan bahwa shalat Tarawih merupakan ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW dan dipraktikkan oleh beliau beserta para sahabatnya.

Itu tadi dalil shalat tarawih dari Al-Quran dan Hadits yang menjelaskan keutaman dan keistimewaannya. Alangkah baiknya, umat muslim mengamalkan ibadah sunnah ini.

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI