Senjata api laras panjang memiliki daya hancur yang jauh lebih besar dibandingkan senjata genggam. Tiga jenis peluru yang umum digunakan dalam senjata laras panjang adalah 5,56 mm, 7,62 mm, dan 9 mm. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda, termasuk dalam hal kecepatan, daya tembus, dan efek luka pada tubuh manusia.
Lalu, apa yang terjadi jika seseorang terkena tembakan dari ketiga jenis peluru ini pada jarak hanya 3 meter?
1. Peluru 5,56 mm: Luka Besar dan Efek Fragmentasi
Peluru 5,56 mm adalah amunisi standar yang digunakan dalam senapan serbu seperti M16, M4, dan SS1. Ditembakkan dari jarak 3 meter, peluru ini memiliki kecepatan sekitar 900–1.100 meter per detik, menjadikannya sangat mematikan.
Efek Penetrasi: Peluru ini didesain untuk menembus dan menyebabkan luka luas. Jika mengenai jaringan lunak, peluru cenderung terfragmentasi, menyebabkan cedera internal parah.
Efek Kavitasi: Kavitasi atau efek gelombang kejut yang ditimbulkan dapat merobek jaringan di sekitar jalur peluru, membuat luka yang jauh lebih besar dari ukuran proyektil.
Dampak Fatal: Jika mengenai kepala atau dada, kemungkinan besar korban akan tewas di tempat akibat luka dalam dan pendarahan hebat.
2. Peluru 7,62 mm: Daya Hancur Besar dan Luka Tembus
Peluru 7,62 mm banyak digunakan dalam senjata seperti AK-47 dan FN MAG. Dengan kecepatan sekitar 700–850 meter per detik, peluru ini lebih besar dan lebih berat dibandingkan 5,56 mm.
Baca Juga: Ditemukan 13 Selongsong Peluru dengan Kaliber Berbeda, Penembak 3 Polisi Lebih dari Satu Orang?
Efek Penetrasi: Karena ukurannya lebih besar, peluru ini memiliki daya tembus yang sangat tinggi. Jika mengenai tubuh dari jarak 3 meter, kemungkinan besar peluru akan menembus tubuh sepenuhnya