Hal senada juga disampaikan oleh seorang pengguna TikTok, @divaafi_, yang mengingatkan bahaya dari tren ini.
"Guys, kalian emangnya nggak sadar apa? Tren ini itu ngebocorin data kalian loh. Lokasi, password, atau akun lo itu bisa dibobol gara-gara tren ini. Kenapa? Lihat data yang kalian bocorin, lengkap banget. Dari nama lengkap, tanggal lahir, asal kota, sekolah, dan banyak lagi."
Apresiasi atau Validasi Publik?
Salah satu alasan mengapa tren ini menjadi populer adalah karena adanya dorongan sosial untuk membagikan momen penting secara publik.
Sebagian besar peserta SNBP yang mengikuti tren ini mungkin ingin mendapatkan apresiasi dari orang lain. Namun, ada garis tipis antara apresiasi dan validasi publik.
"Kalau niatnya sebagai bentuk apresiasi, sebenarnya lo masih bisa lakukan itu tanpa harus ngebongkar semua data lo. Dan tanpa harus ikut live dan ditontonin secara publik. Karena jejak digital dan kebocoran data itu permanen dan nggak bisa ditarik lagi," ungkap wanita di akun TikTok @divaafi_ lagi.
Ini menjadi pengingat penting bahwa apa yang dibagikan di internet akan tetap ada di sana selamanya. Jejak digital sulit dihapus, dan siapa pun bisa menyimpan atau menyalahgunakan informasi yang telah tersebar.
Bagaimana Cara Melindungi Data Pribadi?
Agar tidak terjebak dalam risiko yang tidak perlu, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaga keamanan data pribadi:
Baca Juga: Viral 59 Titik Ladang Ganja di Gunung Bromo, Netizen Kaitkan dengan Larangan Penerbangan Drone
1. Jangan pernah membagikan informasi pribadi di kolom komentar atau live chat – Informasi seperti nama lengkap, tanggal lahir, dan asal sekolah sebaiknya tidak dibagikan secara publik.