Suara.com - Dokter Tirta membahas banyak sekali topik kesehatan ketika menjadi bintang tamu acara live streaming Reza Arap, Marapthon, yang disiarkan pada Rabu (19/3/2025). Salah satunya topik tentang kesehatan mental, yakni depresi.
Dalam kesempatan itu, YouTuber Gaming bernama Yuka bertanya kepada Dokter Tirta bagaimana cara yang tepat untuk menghadapi teman depresi. Ia agaknya enggan salah langkah apabila hal itu terjadi.
"Dok, kalau punya teman yang depresi sebenarnya kita mesti ngapain sih Dok?" tanya Yuka, dilansir Suara.com dari kanal YouTube yb pada Kamis (20/3/2025).
Pertanyaan Yuka tentu saja ditanggapi serius oleh Dokter Tirta. Lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada itu membagikan cara tepat untuk menghadapi teman yang depresi.
Cara Tepat Hadapi Teman Depresi menurut Dokter Tirta

Dokter Tirta menjelaskan ada beberapa cara yang perlu dilakukan untuk menghadapi teman depresi. Simak penjelasannya berikut ini.
1. Hindari Mengucapkan Kata Ini
Cara pertama, pastikan untuk tak mengecilkan perasaan teman yang depresi dengan mengucapkan kata "Kamu mah enak" atau kalimat semacamnya. Hal itu akan memperburuk kondisi mental yang bersangkutan.
"Jangan pernah ngomong, 'Lu mah enak, gue'. Jangan pernah ngomong gitu," kata Dokter Tirta menjelaskan.
2. Jadi Pendengar yang Baik
Baca Juga: Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Ramadan: Kunci Menjalani Ibadah dengan Penuh Makna
Dokter Tirta menjelaskan kalau orang depresi ada dua macam, yakni mereka yang terus terang bercerita dan mereka yang justru sama sekali tidak pernah bercerita. Cara menghadapi mereka pun berbeda.
Untuk menghadapi teman depresi yang bisa terbuka bercerita, kita hanya perlu menjadi pendengar yang baik. Hal itu dilakukan karena memang mereka butuh didengarkan. Setelahnya, mereka mungkin akan merasa lega karena sudah bisa mencurahkan apa yang ingin disampaikan.
"Orang depresi itu ada dua. Kalau dia suka cerita, dengerin aja. Dia enggak butuh pendapat kita, dia enggak butuh validasi kita. Dia hanya butuh didengar. Jadi mau serese apa pun, dengerin," tutur Dokter Tirta.
3. Motivasi Mereka untuk Istirahat dari Rutinitas
Cara berbeda perlu dilakukan jika teman yang depresi tidak pernah bercerita saat terpuruk. Menurut Dokter Tirta, cara terbaik menghadapinya adalah dengan memotivasi mereka untuk istirahat dari rutinitas.
"Yang repot itu kalau enggak mau cerita. Enggak mau cerita. Di luar tuh happy, tapi dia enggak mau cerita. Ini agak berat. Kalau kayak gitu, harus dimotivasi untuk sendiri, break (istirahat). Break dari rutinitas. Kalau rutinitasnya kerja nine to five, ya break dari itu dulu," saran Dokter Tirta.
Oleh karena itu, Dokter Tirta mengingatkan untuk mencari tahu seperti apa kecenderungan teman yang depresi agar tidak salah dalam menentukan respons.
"Kalau kamu punya teman yang kayak gitu (depresi), lihat temanmu depresi kenapa dulu. Kalau dia memang hobi cerita, dengerin, jangan di-compare (dibanding-bandingkan). Karena dia tidak butuh pendapatmu. Kalau kamu ngasih pendapat salah, dia besoknya bisa mengakhiri hidup," tandasnya.
Mengenal Empat Jenis Depresi
Dilansir dari Journal Health Harvard, Psikiatri Harvard Medical School bernama Dr. Nancy Donovan membedakan depresi ke dalam empat jenis, yaitu Depresi Mayor, Gangguan Depresi Persisten, Bipolar dan Gangguang Afektif Musiman atau SAD. Berikut adalah pengertian dari empat jenis depresi tersebut.
1. Depresi Mayor
Tipe depresi ini dapat dikatakan sebagai depresi berat karena seseorang mengalami suasana hati yang sangat gelap dan membuatnya kehilangan gairah untuk melakukan aktivitas seperti biasa, kesulitan tidur, perubahan nafsu makan, dan merasa tidak bahagia. Saat gejala melanda, pikiran tentang kematian atau bunuh diri bisa saja muncul.
2. Gangguan Depresi Persisten
Gangguan depresi persisten merupakan jenis depresi yang biasanya ditandai dengan suasana hati yang rendah dan telah berlangsung setidaknya selama dua tahun. Banyak orang dengan tipe depresi seperti ini dapat menjalani hari seperti biasa tetapi merasa rendah atau gembira sepanjang waktu.
3. Gangguan Bipolar
Orang dengan gangguan bipolar atau yang dulu dikenal sebagai penyakit manik-depresif memiliki tingkat depresi yang tidak terduga. Gejala bipolar sangat berbeda dari gejala depresi lainnya. Obat untuk gangguan bipolar berbeda dari yang diberikan untuk jenis depresi lainnya, tetapi obat tersebut bisa sangat efektif untuk menstabilkan suasana hati seorang pengidap bipolar.
4. Gangguan Afektif Musiman (SAD)
Perubahan suasana hati dapat terjadi akibat perubahan ritme harian alami tubuh. Cara mengarasi kondisi ini adalah dengan melakukan terapi cahaya, yang melibatkan sesi duduk dekat dengan sumber cahaya intens setiap hari.
Catatan Redaksi : Hidup seringkali sangat sulit dan membuat stres, tetapi kematian tidak pernah menjadi jawabannya. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit dan berkecederungan bunuh diri, sila hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Bisa juga Anda menghubungi LSM Jangan Bunuh Diri melalui email [email protected] dan telepon 021 9696 9293. Ada pula nomor hotline Halo Kemkes 1500-567 yang bisa dihubungi untuk mendapatkan informasi di bidang kesehatan 24 jam.