Sufyan At-Tsauri juga menyatakan bahwa berdoa lebih utama dibandingkan shalat yang di dalamnya tidak banyak berisi doa. Hal ini dikarenakan doa adalah sarana utama untuk memohon rahmat, pengampunan, dan keberkahan dari Allah SWT.
3. Membaca dan Merenungi Al-Qur'an
Mengisi malam Lailatul Qadar dengan membaca Al-Qur'an merupakan ibadah yang sangat dianjurkan. Selain membaca, memahami maknanya dengan membaca tafsir juga merupakan bentuk ibadah yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT.
4. Tafakur (Merenung dan Muhasabah Diri)
Ibnu Rajab Al-Hambali dalam kitabnya Lathaif al-Ma'arif menjelaskan bahwa kombinasi antara shalat, membaca Al-Qur'an, berdoa, dan tafakur adalah amalan yang paling utama pada malam Lailatul Qadar.
Tafakur adalah merenungkan dosa-dosa yang telah dilakukan dan bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa mendatang.
5. Bersedekah dan Berbagi Kebaikan
Bersedekah di malam Lailatul Qadar memiliki manfaat yang luar biasa. Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai orang yang paling dermawan.
Kedermawanan beliau semakin meningkat saat Ramadan, terutama pada sepuluh malam terakhir. Bersedekah pada malam ini dilipatgandakan pahalanya lebih baik dari seribu bulan.
Baca Juga: Kisah Sahabat Nabi yang Pingsan saat Puasa Ramadhan dan Hidayah Qais bin Shirmah
Pendapat Ulama tentang Waktu Terjadinya Lailatul Qadar
Para ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar terjadi pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, khususnya pada malam-malam ganjil. Rasulullah SAW bersabda: