Momen Buya Yahya Wisuda S1 Meski Punya Gelar Profesor: Dosennya Berebut Cium Tangan

Rabu, 19 Maret 2025 | 20:22 WIB
Momen Buya Yahya Wisuda S1 Meski Punya Gelar Profesor: Dosennya Berebut Cium Tangan
Prof. Yahya Zaenul Muarif atau yang akrab disapa Buya Yahya saat menjalani prosesi wisuda sarjana Universitas Islam Sultan Agung (Unissula), di Auditorium Unissula, Semarang, Sabtu (15/3/2025). (ANTARA/HO-Unissula)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Momen ulama Buya Yahya atau Yahya Zaenul Muarif wisuda S1 menuai perhatian publik. Buya Yahya lulus dari studi S1 bidang Psikologi.

Pada Sabtu (15/3/2025), Buya Yahya turut menjadi wisudawan Program Studi (Prodi) S1 Psikologi di Universitas Islam Sultan Agung (Unissula). Momen wisuda itu salah satunya diunggah oleh akun TikTok @roni_hartoyo.

"Ketika tokoh agama wisuda, dosennya yang cium tangan," tulis akun @roni_hartoyo.

Pada video tersebut, tampak Buya Yahya tengah bersalaman dengan para petinggi kampus untuk prosesi wisuda. Saat bersalaman, sang dosen malah yang hendak mencium tangan Buya Yahya.

Buya Yahya (YouTube/Al-Bahjah Tv)
Buya Yahya (YouTube/Al-Bahjah Tv)

Video tersebut sontak menuai berbagai respons dari warganet.

"Udah punya gelar profesor tapi masih mau sekolah lagi, dari Buya Yahya kita belajar bahwa pendidikan itu penting," komentar warganet.

"Adab lebih tinggi dari ilmu, sehat-sehat Buya Yahya," tulis warganet di kolom komentar.

"Masya Allah Buya Yahya, ulama yang lemah lembut dan adem ceramahnya," timpal lainnya.

Diketahahui Buya Yahya ikut prosesi wisuda ke-92 Unissula. Ia menjadi salah satu dari 1.814 peserta dari Prodi D3, S1, S2, dan S3 yang mendapat perhatian besar.
Buaya Yahya memiliki alasan tersendiri mengambil jurusan psikologi.

Baca Juga: Dokter Richard Lee Rela Ucap Syahadat Ulang, Ini Pandangan Buya Yahya

“Banyak persoalan dalam kehidupan yang akarmasalahnya bukan ekonomi, bukan pula yang lainnya tapi dari aspek psikologi,” ungkapnya seperti dikutip dari laman Unnissula.

Buya Yahya sendiri sudah memiliki gelar Guru Besar atau Profesor. Kendati demikian  yang kembali menempuh S1 Psikologi demi keingin tahunnya terhadap ilmu. 

Dalam hal ini, Rektor  Unnissula Prof Gunarto juga memuji semangat sang ulama. Buya Yahya disebut bisa menjadi teladan untuk masyarakat luas.

“Ini sekaligus memberikan keteladanan kepada kita semua meskipun beliau sudah bergelar Profesor, meskipun sudah terkenal sebagai ulama nasional tetapi semangatbeliau dalam menuntut ilmu tidak pernah surut,” pungkas Prof Gunarto. 

Punya Gelar Profesor

Pria yang lahir dengan nama Yahya Zainul Maarif tersebut menempuh berbagai pendidikan formal dan nonformal Buya Yahya sempat berkesemapatan belajar berasama KH. Imron Mahbub di Madrasah Diniah Al-Falah, Blitar.

Ia lalu melanjutkan pendidikan tingkat SMA di Pondok Pesantren Darullughoh Waddawah, Bangil, Pasuruan, Jawa Timur.

Lulus SMA, Buya Yahya lalu mendapat kesempatan untuk belajar di Hadramaut, Yaman melalui Universitas Al-Ahgaf untuk jenjang S1 dan S2. Tak cukup dengan gelar S2, Buya Yahya kembali menyelesaikan studi untuk tingkat S3 dan mengambil program doktoral di American University for Human Sciences California, Amerika Serikat.

Buya Yahya kemudian akhirnya pulang ke Indonesia untuk menyalurkan ilmunya ke masyarakat. Ia menjadi tenaga pengajar di Pondok Pesantren Al-Bahjah yang dirintis oleh Al Murobbi Al Habib Abdullah Bahrun.

Buya Yahya soal kajian di malam tahun baru (YouTube/Al-Bahjah TV)
Buya Yahya soal kajian di malam tahun baru (YouTube/Al-Bahjah TV)

Buya Yahya juga merupakan  di Fakultas Syariah dan Dawah STAI Al-Bahjah (STAIBA). Selain mengajar secara formal, Buya Yahya juga kerap kali diundang ke berbagai kajian yang dipublikasikan ke berbagai media seperti radio dan televisi

Buya Yahya memiliki banyak karya tulis, salah satunya menulis berbagai karya memuat tentang kajian yang ia lakukan terhadap perkembangan ilmu agama. Ia juga menulis berbagai karya memuat tentang kajian yang ia lakukan terhadap perkembangan ilmu agama.

Buya Yahya kini telah dikukuhkan menjadi Guru Besar kehormatan bidang Hukum Islam di Unnisula. Pengangkatan ini didasarkan atas kiprahnya mendalami dan mengajar ilmu hukum Islam bagi masyarakat luas.

Meski sudah bergelar profesor, Buya Yahya memutuskan untuk menempuh pendidikan S1 Prodi Psikologi, Unissula. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI