Cara Sungkem Lebaran yang Benar dan Hukumnya Menurut Islam

Andi Ahmad S Suara.Com
Rabu, 19 Maret 2025 | 18:53 WIB
Cara Sungkem Lebaran yang Benar dan Hukumnya Menurut Islam
Cara Sungkem Lebaran yang Benar dan Hukumnya Menurut Islam (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sungkem adalah tradisi yang dilakukan saat Lebaran, terutama di Indonesia, sebagai bentuk penghormatan kepada orang tua, kakek-nenek, serta orang yang lebih tua.

Biasanya, sungkem dilakukan dengan bersimpuh, mencium tangan, dan memohon maaf atas segala kesalahan yang telah diperbuat.

Momen ini menjadi saat yang penuh makna untuk mempererat silaturahmi dan menunjukkan rasa hormat serta kasih sayang dalam keluarga.

Agar sungkem dilakukan dengan penuh makna dan sesuai ajaran Islam, berikut langkah-langkah yang dianjurkan:

  • Memulai dengan Niat yang Tulus

Sebelum sungkem, niatkan dalam hati untuk meminta maaf dengan tulus dan memperbaiki hubungan dengan orang yang lebih tua.

  • Mendekati Orang Tua atau yang Dihormati

Datangi mereka dengan sopan, kemudian duduk atau bersimpuh sebagai tanda penghormatan.

  • Mencium Tangan Sebagai Bentuk Adab

Jika memungkinkan, cium tangan orang tua atau orang yang lebih tua sebagai tanda hormat, tetapi hal ini bukan kewajiban dalam Islam.

  • Mengucapkan Permohonan Maaf

Sampaikan permohonan maaf dengan kata-kata yang baik, misalnya:

"Ayah, Ibu, mohon maaf atas segala kesalahan saya selama ini, baik yang disengaja maupun tidak. Semoga Allah mengampuni kita semua."

Baca Juga: Kumpulan Doa Saat Salaman Lebaran Idul Fitri: Mohon Ampunan dan Keberkahan

  • Mendengarkan Nasihat dengan Penuh Rasa Hormat

Biasanya, orang tua akan memberikan doa dan nasihat. Dengarkan dengan penuh perhatian dan rasa hormat.

Ilustrasi - Pengumuman Libur Lebaran 2025 untuk Pelanggan. [Freepik]
Ilustrasi Lebaran. [Freepik]

Mendoakan Orang Tua

Setelah sungkem, jangan lupa mendoakan mereka, misalnya dengan doa:

رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

"Rabbirhamhuma kamaa rabbayaani shaghiraa." (Ya Allah, sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil.)

Hukum Sungkem dalam Islam

Dalam Islam, sungkem bukanlah ibadah wajib, tetapi termasuk adab dan akhlak baik dalam menghormati orang tua serta menjalin silaturahmi.

Doa Saat Berziarah

Saat berziarah kubur, terutama saat Lebaran, umat Muslim dianjurkan untuk membaca doa sebagai bentuk penghormatan dan permohonan ampunan bagi ahli kubur. Berikut adalah doa yang dapat dibaca saat berziarah:

1. Salam kepada Ahli Kubur

Saat tiba di pemakaman, dianjurkan untuk mengucapkan salam:

السلام عليكم يا أهل القبور، يغفر الله لنا ولكم، أنتم سلفنا ونحن بالأثر

"Assalaamu ‘alaikum ya ahlal qubuur, yaghfirullahu lanaa wa lakum, antum salafuna wa nahnu bil-atsar."

Artinya: "Salam sejahtera atas kalian, wahai penghuni kubur. Semoga Allah mengampuni kami dan kalian. Kalian telah mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian."

2. Doa Ampunan untuk Ahli Kubur

Berdoa agar Allah memberikan ampunan kepada ahli kubur:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُمْ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُمْ، وَاغْسِلْهُمْ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِمْ مِنَ الذُّنُوبِ وَالْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ

"Allahummaghfir lahum warhamhum wa ‘aafihim wa’fu ‘anhum, wa akrim nuzulahum, wa wassi’ madkhalahum, waghsilhum bilmaa’i wats-tsalji wal-barad, wa naqqihim minal khathaaya kamaa yunaqqa ats-tsawbul abyadhu minad danas."

Artinya: "Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, berilah keselamatan dan maafkanlah mereka. Muliakanlah tempat mereka, luaskanlah kubur mereka, dan basuhlah mereka dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah mereka dari dosa dan kesalahan sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran."

3. Membaca Surat Yasin atau Al-Fatihah

Dianjurkan juga membaca Surah Yasin atau minimal Al-Fatihah dan menghadiahkan pahala bacaannya untuk ahli kubur.

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Setelah berdoa, dianjurkan juga untuk berintrospeksi diri dan mengingat bahwa setiap manusia pasti akan kembali kepada Allah. Semoga doa-doa kita diterima dan menjadi cahaya bagi ahli kubur. Aamiin.

Arti Lebaran Idulfitri

Lebaran Idulfitri adalah perayaan umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriah, menandai berakhirnya ibadah puasa di bulan Ramadan. Kata Lebaran sendiri berasal dari bahasa Jawa yang berarti "selesai" atau "usai," sedangkan Idulfitri berasal dari bahasa Arab:

  • "Id" (عيد) berarti perayaan
  • "Fitri" (فطر) berarti berbuka atau kembali suci

Dengan demikian, Idulfitri bermakna kembali kepada kesucian, di mana umat Islam merayakannya dengan penuh rasa syukur setelah menjalani puasa selama sebulan penuh. Pada hari ini, umat Muslim dianjurkan untuk shalat Idulfitri, bersilaturahmi, serta saling memaafkan satu sama lain.

Lebaran juga identik dengan berbagai tradisi di berbagai negara, seperti mudik, sungkem kepada orang tua, makan ketupat, dan memberi zakat fitrah sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama.

Secara spiritual, Idulfitri adalah momen kemenangan bagi setiap Muslim yang telah berhasil melawan hawa nafsu selama Ramadan, sehingga kembali menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih bertakwa kepada Allah SWT.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI