Suara.com - Lima tahun lalu, Djuwarti ibu Nunung meninggal dunia usai berjuang melawan kanker lidah. Kepergian sang ibu disesali Nunung karena terjadi saat itu dirinya sedang menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur. Baginya ini merupakan titik terendah dalam hidup.
"Kalau titik terendah sebenarnya sudah lima tahun yang lalu, saya ditinggal ibu saya," cerita Nunung saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, baru-baru ini.
"Ibu saya itu mendengar saya kena kasus, sakit berkepanjangan, sampai tidak ada. Itu saya benar-benar sampai sekarang belum bisa memaafkan diri saya sendiri," kata Nunung lagi.
Atas dasar itu, Nunung masih belum berani mendatangi makam ibunya. Selama lima tahun sang ibu tiada, pelawak yang pernah tergabung dalam Srimulat ini tidak pernah berziarah karena merasa hatinya tak kuat.
![Nunung saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2025). [Suara.com/Tiara Rosana]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/02/89473-nunung.jpg)
"Sampai sekarang hampir lima tahun saya belum berani ziarah ke makam ibu saya. Jadi masih belum kuat, hati saya belum kuat," ucap Nunung lagi.
"Saya merasa, 'Duh, kalau saya dikembalikkan menjadi anak kecil lagi, masih ada ibu saya lagi, akan aku cium terus kaki ibu saya, surganya saya. Cuma kan itu semua takdir, sudah dijalanin," tandas pemilik nama asli Tri Retno Prayudati tersebut.
Nunung sendiri diketahui merupakan serang muslim. Lantas, bagaimana hukumnya jika tidak ziarah ke makam orang tua menurut Islam? Apakah akan tergolong anak yang durhaka? Berikut informasi selengkapnya.
Hukum Tidak Ziarah ke Makam Orang Tua

Melansir NU Online, ziarah kubur merupakan perihal sunah yang disyariatkan bagi laki-laki. Istilah ini memiliki beberapa tujuan, mulai dari mengambil pelajaran hingga mendoakan kebaikan bagi kaum Muslim yang telah meninggal dunia.
Baca Juga: Sampai Turun Omzet, Ini 9 Potret Rumah Makan Milik Nunung yang Dilempari Tanah Kuburan
Hal itu berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari sahabat Buraidah bin Hushoib Radhiyallaahu ‘anhu. Di mana ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda soal ziarah yang mengingatkan akan akhirat.