Suara.com - Sholat Tarawih adalah salah satu ibadah yang khas dilakukan pada bulan Ramadhan. Sholat ini termasuk qiyamul lail (Sholat malam) yang memiliki keutamaan besar bagi umat Islam. Namun, ada perbedaan pendapat mengenai jumlah rakaat Sholat Tarawih di antara para ulama dari berbagai mazhab.
Artikel ini akan mengulas jumlah rakaat Tarawih menurut empat mazhab utama dalam Islam, yaitu Hanafi, Maliki, Syafi'i, dan Hanbali. Pastikan Anda simak ulasannya sampai akhir!
Keutamaan Sholat Tarawih
Sebelum membahas jumlah rakaatnya, penting untuk memahami keutamaan Sholat Tarawih. Sholat ini merupakan sunnah yang dianjurkan dan memiliki keutamaan besar. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya:
"Barang siapa yang melakukan Sholat malam di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu", (HR Bukhari dan Muslim).
Dengan keutamaan tersebut, maka umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Tarawih, baik secara berjamaah maupun sendiri di rumah.
Jumlah Rakaat Sholat Tarawih Menurut Empat Mazhab

Setiap mazhab memiliki pandangan yang berbeda mengenai jumlah rakaat Sholat Tarawih. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jumlah rakaat Sholat tarawih menurut mazhab:
1. Mazhab Hanafi
Mazhab Hanafi berpendapat bahwa jumlah rakaat Sholat Tarawih adalah 20 rakaat, dilakukan dengan 10 salam (dua rakaat satu salam). Pendapat ini didasarkan pada praktik yang dilakukan oleh para sahabat Nabi dan umat Islam sejak zaman Khalifah Umar bin Khattab. Dalam kitab Al-Mabsut, Imam Sarakhsi menyebutkan bahwa umat Islam secara turun-temurun melaksanakan Sholat Tarawih sebanyak 20 rakaat dan hal ini menjadi kebiasaan yang terus diterapkan.
2. Mazhab Maliki
Mazhab Maliki memiliki pendapat bahwa jumlah rakaat Sholat Tarawih dapat bervariasi antara 8 hingga 36 rakaat. Namun, praktik yang lebih umum di kalangan penganut mazhab ini adalah 36 rakaat dengan tambahan tiga rakaat witir. Pendapat ini didasarkan pada kebiasaan masyarakat Madinah yang memperbanyak rakaat Sholat malam selama Ramadhan.
Menurut Imam Malik, sebagaimana dijelaskan dalam kitab Al-Muwatha’, jumlah rakaat Sholat Tarawih bersifat fleksibel, sehingga umat Islam dapat menyesuaikan dengan kemampuan mereka.
Baca Juga: Tata Cara dan Niat Sholat Tarawih Sendiri di Rumah yang Benar, Jangan Sampai Salah
3. Mazhab Syafi’i
Mazhab Syafi’i juga berpegang pada pendapat bahwa Sholat Tarawih dilakukan sebanyak 20 rakaat. Pendapat ini merujuk pada ijma’ (kesepakatan) ulama yang telah berlangsung sejak zaman sahabat Nabi Muhammad SAW. Dalam kitab Al-Umm, Imam Syafi’i menyatakan bahwa praktik 20 rakaat ini telah menjadi tradisi yang diterapkan di Makkah dan Madinah sejak dahulu kala.
Mazhab ini juga menekankan bahwa Sholat Tarawih sebaiknya dilakukan secara berjamaah di masjid untuk memperoleh pahala yang lebih besar.
4. Mazhab Hanbali
Mazhab Hanbali memiliki pandangan yang lebih fleksibel terkait jumlah rakaat Sholat Tarawih. Dalam kitab Al-Mughni, Imam Ibnu Qudamah menyebutkan bahwa Sholat Tarawih dapat dilakukan antara 8 hingga 20 rakaat. Namun, yang lebih umum dalam mazhab ini adalah 20 rakaat, sebagaimana yang diamalkan di zaman Khalifah Umar bin Khattab.
Meskipun demikian, mazhab Hanbali tidak membatasi jumlah rakaat Sholat Tarawih secara ketat. Jika seseorang ingin melaksanakan lebih dari 20 rakaat, hal itu tetap diperbolehkan selama dilakukan dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Mazhab Mana yang Harus Dipilih?
Berdasarkan berbagai pendapat mazhab di atas, umat Islam memiliki kebebasan untuk memilih jumlah rakaat Sholat Tarawih yang sesuai dengan keyakinan dan kemampuan mereka. Yang terpenting adalah menjaga kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah.
Bagi yang ingin menunaikan Sholat Tarawih sesuai dengan praktik yang lebih ringan, maka 8 rakaat dengan tambahan witir adalah pilihan yang baik. Namun, bagi yang ingin mendapatkan keutamaan lebih, maka melaksanakan 20 rakaat sebagaimana yang dilakukan di banyak masjid adalah pilihan yang dianjurkan. Sedangkan yang ingin mengikuti tradisi Madinah maka dapat melaksanakan 36 rakaat.
Terlepas dari jumlah rakaatnya, yang paling terpenting adalah menjaga konsistensi dalam menjalankan ibadah Sholat Tarawih selama bulan Ramadhan. Semoga kita semua mendapatkan pahala dan keberkahan di bulan yang suci ini.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama