Mazhab ini juga menekankan bahwa Sholat Tarawih sebaiknya dilakukan secara berjamaah di masjid untuk memperoleh pahala yang lebih besar.
4. Mazhab Hanbali
Mazhab Hanbali memiliki pandangan yang lebih fleksibel terkait jumlah rakaat Sholat Tarawih. Dalam kitab Al-Mughni, Imam Ibnu Qudamah menyebutkan bahwa Sholat Tarawih dapat dilakukan antara 8 hingga 20 rakaat. Namun, yang lebih umum dalam mazhab ini adalah 20 rakaat, sebagaimana yang diamalkan di zaman Khalifah Umar bin Khattab.
Meskipun demikian, mazhab Hanbali tidak membatasi jumlah rakaat Sholat Tarawih secara ketat. Jika seseorang ingin melaksanakan lebih dari 20 rakaat, hal itu tetap diperbolehkan selama dilakukan dengan khusyuk dan sesuai dengan tuntunan syariat.
Mazhab Mana yang Harus Dipilih?
Berdasarkan berbagai pendapat mazhab di atas, umat Islam memiliki kebebasan untuk memilih jumlah rakaat Sholat Tarawih yang sesuai dengan keyakinan dan kemampuan mereka. Yang terpenting adalah menjaga kekhusyukan dan keikhlasan dalam beribadah.
Bagi yang ingin menunaikan Sholat Tarawih sesuai dengan praktik yang lebih ringan, maka 8 rakaat dengan tambahan witir adalah pilihan yang baik. Namun, bagi yang ingin mendapatkan keutamaan lebih, maka melaksanakan 20 rakaat sebagaimana yang dilakukan di banyak masjid adalah pilihan yang dianjurkan. Sedangkan yang ingin mengikuti tradisi Madinah maka dapat melaksanakan 36 rakaat.
Terlepas dari jumlah rakaatnya, yang paling terpenting adalah menjaga konsistensi dalam menjalankan ibadah Sholat Tarawih selama bulan Ramadhan. Semoga kita semua mendapatkan pahala dan keberkahan di bulan yang suci ini.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama