Perjalanan Sukses Camilan Telur Gabus Lokal yang Kini Mendunia

Rabu, 19 Maret 2025 | 06:18 WIB
Perjalanan Sukses Camilan Telur Gabus Lokal yang Kini Mendunia
Camilan telur gabus. (dok. Kata Oma)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri makanan ringan di Indonesia kini terus berkembang. Hal tersebut terlihat dari banyaknya UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang berhasil menembus pasar nasional maupun internasional.

Salah satunya adalah telur gabus, camilan renyah berbentuk kecil memanjang yang dihadirkan Kata Oma Telur Gabus. 

Telah lama menjadi favorit masyarakat Indonesia, telur gabus yang bermula dari resep rumahan sederhana hingga kini bisa 'naik kelas' menjadi camilan favorit di berbagai negara. 

Kisah inilah yang dibagikan Kata Oma, yang bisa dijadikan inspirasi bagi UKM jajanan lokal. Keberhasilannya menunjukkan bahwa jajanan tradisional Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di kancah global. Tunggu apa lagi? Ini saatnya UKM jajanan lokal naik kelas!

Dari Camilan Rumahan ke Bisnis Skala Besar

Telur Gabus. (Dok: Istimewa)
Telur Gabus. (Dok: Istimewa)

Dibuat dari bahan-bahan sederhana seperti tepung tapioka, telur, dan sedikit garam, jajanan ini terkenal dengan teksturnya yang renyah dan gurih. 

Tidak sedikit keluarga yang mewariskan resep turun-temurun, termasuk seorang Oma yang pada tahun 1980 mulai membuat sendiri telur gabus untuk anak dan cucunya.

Dengan bahan-bahan alami, tanpa pengawet, dan tanpa MSG, camilan ini menjadi favorit keluarga dan selalu hadir dalam acara kumpul bersama.

Seiring waktu, rasa dan kualitas telur gabus buatannya semakin dikenal oleh kerabat dan teman. Akhirnya, pada tahun 2016, Oma memutuskan untuk memasarkan produknya dengan nama Telur Gabus CoooCok. Permintaan terus meningkat, dan usaha ini pun berkembang pesat.

Baca Juga: Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Literasi Keuangan dan Securities Crowdfunding

Transformasi Menjadi Brand Kata Oma

Pada tahun 2018, bisnis ini dilanjutkan oleh putri Oma bersama dua rekannya. Mereka melihat peluang untuk mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar dan melakukan rebranding menjadi Kata Oma pada 22 Desember 2018. 

Meskipun berubah nama, resep warisan Oma tetap dipertahankan di mana produk ini tetap mempertahankan keunggulan utama, yakni dibuat dari bahan alami, tanpa pengawet, dan tanpa MSG.

Dengan visi yang lebih luas, generasi penerus mengembangkan bisnisnya secara lebih profesional. Merek yang sebelumnya dikenal berubah nama dengan identitas baru, tetap membawa cita rasa khas warisan keluarga, tetapi dengan kemasan dan strategi pemasaran yang lebih modern.

Mendobrak Pasar dengan Inovasi dan Strategi Digital

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, inovasi adalah kunci utama untuk bertahan dan berkembang. Pada 2019, pemasaran camilan telur gabus ini mulai merambah jalur reseller untuk menjangkau lebih banyak konsumen. 

Beberapa bulan kemudian, produk ini berhasil masuk ke jaringan Modern Trade, memperluas distribusinya ke berbagai toko ritel besar di Indonesia. Tidak berhenti di situ, pada 2020, produsen telur gabus ini meluncurkan varian baru dengan tema Rasa Otentik Indonesia. 

Hal ini menjadi langkah inovatif untuk mengikuti tren pasar yang mengutamakan cita rasa khas Nusantara. Selain itu, kehadiran e-commerce juga dimanfaatkan secara maksimal untuk memperluas jangkauan pasar.

Tahun 2021 menjadi pencapaian luar biasa bagi produk ini. Dengan lebih dari 1.000 reseller dan tersedia di lebih dari 30.000 jaringan Modern Trade, camilan tradisional ini mulai menembus pasar ekspor. 

Beberapa negara seperti Amerika Serikat, Australia, China, Filipina, dan Kamboja telah menjadi tujuan ekspor utama, sementara beberapa negara lain seperti Korea Selatan, Singapura, dan Vietnam sedang dalam proses ekspansi.

Inspirasi bagi UKM Jajanan Lokal: “Tunggu Apa Lagi?”

Kata Oma Telur Gabus Gelar Kompetisi Jurnalistik: “Ayo UKM, Tunggu Apa Lagi?” (Dok. Kata Oma Telur Gabus)
Kata Oma Telur Gabus Gelar Kompetisi Jurnalistik: “Ayo UKM, Tunggu Apa Lagi?” (Dok. Kata Oma Telur Gabus)

Kesuksesan ini bukanlah hal yang instan. Tantangan panjang, proses yang lama, dan perjalanan berliku harus dilalui sebelum akhirnya produk ini bisa diterima di pasar global. 

Namun, satu hal yang menjadi kunci utama adalah kualitas dan keunikan rasa. Produk ini tetap mempertahankan resep tradisionalnya, tetapi dikemas dengan cara yang lebih modern, sehingga sesuai dengan selera pasar masa kini.

Deputi Bidang Usaha Menengah Kementerian UMKM, Bagus Rachman, menegaskan pentingnya kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah, dan media dalam memajukan UKM Indonesia. 

“Kami terus mendukung UKM dalam meningkatkan kualitas dan daya saing mereka. Media memiliki peran strategis dalam memperkenalkan UKM kita ke pasar domestik dan internasional. Kami berharap lebih banyak kisah sukses UKM, khususnya di sektor jajanan lokal, agar bisa menginspirasi UKM lain untuk berkembang,” ujarnya.

Senior Brand Manager dari produsen telur gabus ini, Furiyanti, juga menekankan bahwa keberhasilan mereka bukan hanya karena produk yang enak, tetapi juga karena inovasi yang terus dilakukan. 

“Kami sangat menantikan berbagai cerita inspiratif tentang kesuksesan UKM Indonesia. Produk lokal bisa bersaing di pasar global dengan inovasi dan kualitas yang terjaga. Kami berharap kisah ini dapat menginspirasi lebih banyak UKM untuk terus berinovasi dan memperluas jangkauan pasar mereka,” tuturnya.

Kualitas dan Tradisi yang Tetap Terjaga

Keberhasilan Kata Oma dalam menembus pasar global bukan hanya karena pemasarannya yang luas, tetapi juga karena tetap mempertahankan cita rasa asli yang telah diwariskan sejak lama. 

Produk ini memiliki beberapa keunggulan utama di antaranya tekstur renyah dan cita rasa otentik, bahan alami, tanpa pengawet, dan bebas gluten, proses produksi higienis dengan quality control ketat dan branding yang kuat dengan konsep camilan tradisional yang modern.

Kini, telur gabus bukan hanya sekadar camilan rumahan, tetapi telah menjadi simbol keberhasilan UKM jajanan lokal Indonesia. Jika produk sederhana seperti ini saja bisa menembus pasar internasional, Tunggu apa lagi? Ini saatnya UKM lain mengambil langkah besar dan mulai membidik pasar yang lebih luas!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI