Harga Tiket Masuk TMII 2025: Tiket Orang, Kendaraan, hingga Paket Terusan

Andi Ahmad S Suara.Com
Selasa, 18 Maret 2025 | 18:28 WIB
Harga Tiket Masuk TMII 2025: Tiket Orang, Kendaraan, hingga Paket Terusan
Taman Mini Indonesia Indah (TMII) [Dok TMII]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Taman Mini Indonesia Indah (TMII) merupakan salah satu destinasi wisata budaya paling populer di Tanah Air khususnya di Jakarta.

Jika Anda berencana mengunjungi tempat ini, penting untuk mengetahui informasi harga tiket masuk TMII tahun 2025 serta cara pembeliannya.

Dilansir dari tamanmini.com, TMII hadir sebagai kawasan pelestarian dan pengembangan budaya bangsa.

Keunikan TMII terletak pada miniatur kepulauan Nusantara yang mencerminkan keberagaman budaya dari 33 provinsi di Indonesia.

Harga tiket masuk Taman Mini 2025 adalah sebesar Rp25.000, tetapi selain itu ada juga beberapa tiket terusan dan tiket kendaraan yang perlu diketahui.

Berikut informasi lengkap mengenai harga tiket masuk yang dikutip dari tiket.tamanmini.com, Selasa (18/3/2025).

  • Tiket masuk orang: Rp25.000
  • Tiket masuk mobil: Rp35.000
  • Tiket masuk motor: Rp15.000
  • Tiket masuk sepeda: Rp10.000
  • Tiket masuk truk/bus: Rp60.000
  • Paket terusan - Januari di Taman Mini (belum termasuk tiket kendaraan): Rp122.000
  • Single entry (tiket masuk orang + sepeda): Rp35.000
  • Bundling Taman Burung (weekdays): Rp77.500
  • Bundling Taman Burung (weekend): Rp87.500
  • Bundling Museum Komodo (weekdays): Rp62.500
  • Bundling Museum Komodo (weekend): Rp72.500
  • Bundling Museum Komodo & Taman Burung (weekdays): Rp102.500
  • Bundling Museum Komodo & Taman Burung (weekend): Rp122.500
  • Tiket Kereta Gantung (weekday): Rp50.000
  • Tiket Kereta Gantung (weekend): Rp60.000
  • Bundling road to Pipilaka Calling: Rp70.000
  • Lampion Desa Timun (gratis HTM TMII): Rp100.000

Harga tersebut dapat berubah sewaktu-waktu, ada baiknya calon pengunjung lakukan pengecekan ulang sebelum berkunjung.

Taman yang memiliki luas 147 hektare ini berlokasi di Jl. Taman Mini Indonesia Indah, Ceger, Kec. Cipayung, Jakarta Timur.

Waktu kunjungan Taman Mini dapat dilakukan mulau pukul 05.00-20.00 WIB.

Baca Juga: Intip Harga Tiket Konser Kai EXO di Jakarta pada 14 Juni, Mulai Rp1,2 Juta

Pengunjung melihat koleksi kain batik di Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (2/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pengunjung melihat koleksi kain batik di Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, Senin (2/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Sejarah TMII

Taman Mini Indonesia Indah merupakan suatu taman hiburan bertemakan kebudayaan Indonesia di Jakarta Timur, DKI Jakarta, yang memiliki area seluas kurang lebih 147 hektare atau 1,47 kilometer persegi.

Taman ini merupakan rangkuman kebudayaan bangsa Indonesia, yang mencakup berbagai aspek kehidupan sehari-hari masyarakat 26 provinsi Indonesia (pada tahun 1975) yang ditampilkan dalam anjungan daerah berarsitektur tradisional, serta menampilkan aneka busana, tarian, dan tradisi daerah.

Di samping itu, di tengah-tengah TMII terdapat sebuah danau yang menggambarkan miniatur kepulauan Indonesia di tengahnya yang juga menjadi tempat pertunjukkan multimedia show bernama Tirta Cerita, kereta gantung, berbagai museum, dan Teater Keong Emas dan Teater Tanah Airku, berbagai sarana rekreasi ini menjadikan TMII sebagai salah satu kawasan wisata terkemuka di Jakarta.

Gagasan pembangunan suatu miniatur yang memuat kelengkapan Indonesia dengan segala isinya ini dicetuskan oleh Ibu Negara, Siti Hartinah, yang lebih dikenal dengan sebutan Ibu Tien Soeharto.

Gagasan ini tercetus pada suatu pertemuan di Jalan Cendana no. 8 Jakarta pada tanggal 13 Maret 1970. Ide pembuatan miniatur Indonesia ini bangkit setelah Ibu Negara mendengarkan dan menghayati isi pidato Presiden Soeharto tentang keseimbangan pembangunan umum DPR GR Tahun 1971.
Selain itu, beliau juga sering menyertai Presiden mengunjungi negara-negara sahabat dan melihat objek-objek wisata di luar negeri.

Sehingga bangkit gagasan untuk membangun taman rekreasi yang menggambarkan keindahan dan keberagaman Indonesia. Melalui taman rekreasi ini, diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga dan rasa cinta tanah air pada seluruh bangsa Indonesia.

Maka dimulailah suatu proyek yang disebut Proyek Miniatur "Indonesia Indah", yang dilaksanakan oleh Yayasan Harapan Kita.

TMII mulai dibangun tahun 1972 dan diresmikan pada tanggal 20 April 1975. Berbagai aspek kekayaan alam dan budaya Indonesia sampai pemanfaatan teknologi modern diperagakan di areal seluas 150 hektare.

Aslinya topografi TMII agak berbukit karena merupakan danau raksasa yang dikeringkan, tetapi ini sesuai dengan keinginan perancangnya.

Tim perancang memanfaatkan ketinggian tanah yang tidak rata ini untuk menciptakan bentang alam dan lanskap yang kaya, menggambarkan berbagai jenis lingkungan hidup di Indonesia.

Sejak pertama kali dibuka, kepemilikan dan pengelolaan TMII berada di bawah Yayasan Harapan Kita, milik keluarga Presiden Soeharto.

Per April 2021, kepemilikan TMII diambil alih oleh Kementerian Sekretariat Negara RI.

Sejak bulan Juli 2021, Kemensetneg menyerahkan kepemilikan TMII kepada PT. Taman Wisata Candi Borobudur, anak usaha dari perusahaan BUMN yang bergerak di sektor pariwisata, yakni InJourney.

Pada Januari 2022, TMII mulai direvitalisasi sebagai bentuk persiapan untuk mendukung penyelenggaraan rangkaian acara pendukung KTT G20 Bali 2022 di Jakarta. Meskipun demikian, TMII masih dibuka untuk umum, hingga akhirnya ditutup sementara pada 17 Mei 2022.

Revitalisasi TMII mengangkat konsep "Indonesia Opera", yang didesain oleh tim Urban+. Fokus dari konsep tersebut adalah mengembalikan konsep awal TMII sebagai sinopsis dari kekayaan dan keberagaman budaya Indonesia, dengan melakukan penataan ulang kawasan, agar sesuai dengan sebagaimana mestinya.

Dengan demikian, pengunjung dapat langsung merasakan kemajemukan budaya Indonesia begitu masuk ke dalam TMII.

Konsep Indonesia Opera juga memiliki desain yang ramah lingkungan, yaitu terdiri dari 70% ruang hijau dan 30% bangunan — sesuai konsep awal di tahun 1972, sehingga ruang hijau diperluas.

Selain perluasan ruang hijau, TMII telah dibuat menjadi sebuah kawasan rendah emisi, dimana pengunjung sudah tidak dapat mengelilingi kawasan TMII menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi.

Sebagai gantinya, pengunjung dapat menggunakan angkutan bebas emisi yang tersedia di dalam kawasan, seperti kereta gantung, Tram Mover Garuda Kencana, dan layanan angkutan keliling (angling).

TMII mulai dibuka untuk umum secara bertahap pada akhir tahun 2022, dan pada tanggal 31 Desember 2022, TMII dipilih sebagai tempat perayaan pergantian tahun tersebut.[butuh rujukan] Pada tanggal 1 September 2023, revitalisasi TMII diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Revitalisasi tersebut telah menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun, dengan anggaran tambahan dari InJourney sebesar Rp 200 miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI